Dalam riuh langkah dan debu jalan,
Yang kau lewati tersiuk-siukÂ
Terselip jiwa-jiwa yang tak kenal lelah,
Bukan pedang yang engkau genggam,
Tapi pena, layar, dan gagasan megah.
Di tengah gemuruh layar kaca,
Mereka berdiri tanpa sorak sorai,
Guru yang merajut mimpi generasi,
Dokter yang menjaga hidup tetap bernyanyi.
Mereka yang berjuang dalam sunyi,
Melawan ketidakadilan dengan hati,
Petani yang menanam harapan di ladang,
Relawan yang menyeka air mata kehilangan.
Untukmu, yang melawan badai zaman,
Dengan cinta, tekad, dan pengorbanan,
Kisahmu akan tetap abadi,
Dalam setiap jiwa yang engkau ilhami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H