Mohon tunggu...
Sabina Ezra Arzettisyah
Sabina Ezra Arzettisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Layanan Responsif pada Peserta Didik di Era 4.0

14 Juni 2022   23:28 Diperbarui: 14 Juni 2022   23:33 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era 4.0 atau bisa disebut dengan revolusi industri 4.0 merupakan era yang dimana terjadinya perkembangan kolaborasi antar teknologi. Adapun pendidikan di era 4.0 ini tentu saja membutuhkan penyesuaian kurikulum baru yang dimana hal tersebut dengan era 4.0 ini. Pada masa pandemi tentu saja implementasi antar teknologi harus dilaksanakan. Maka dari itu, implementasi layanan responsif pada peserta didik juga perlu ditekankan.

Layanan responsif itu sendiri adalah layanan yang memberi bantuan pada peserta didik maupun konseli yang sedang memiliki masalah dan memerlukan bantuan segera agar peserta didik tidak mengalami hambatan yang menganggu proses pembelajaran dalam perkembangan peserta didik.

Tujuan layanan responsif itu sendiri, yaitu membantu mengatasi peserta didik dalam perkembangan sosial, belajar, maupun kariernya. Bantuan yang dimaksud, yaitu seperti pertolongan dengan proses waktu yang cepat karena hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran yang mana dapat menghambat proses perkembangan peserta didik.

Dalam era yang juga mengalami pandemi seperti ini tentu saja banyak permasalahan pada peserta didik yang timbul. Kesulitan akses internet, permasalahan psikologis, kurangnya minat belajar, serta permasalahan serius lainnya dapat menimbulkan hambatan bagi peserta didik. Banyak peserta didik yang makin menyepelekan sekolah berbasis daring/ online karena mereka mengganggap bahwa sekolah online seperti ini sama saja dengan libur dan mereka tidak perlu bertatap muka secara langsung dengan pendidik.

Contoh kecil yang menguatkan hal tersebut, seperti pada saat pembelajaran daring menggunakan google meet ataupun zoom banyak peserta didik yang lebih memilih offcam dan tidak terlihat aktif pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini dapat disimpulkan bahwa peserta didik sudah kehilangan minat belajar. Hal serius lainnya, yaitu banyak peserta didik yang ada di daerah pedalaman yang tidak memiliki akses internet.

Hal ini menimbulkan sistem pembelajaran peserta didik akan terhambat dan susahnya akses internet juga dapat menimbulkan pendidikataupun guru menjangkau anak didiknya dengan baik. Tentu saja hal ini juga menimbulkan permasalahan serius bagi peserta didik yang ingin menimba ilmu namun terhambat. Peran pemerintah pada hal ini sangatlah berpengaruh bagi kemajuan pendidikan bagi apeserta didik yang berada di pedalaman. Adanya pandemi tentu saja mempengaruhi masalah psikologis peserta didik yang dimana hal ini dapat menghambat perkembangan pembelajaran peserta didik.

Peran guru bimbingan dan konseling maupun konselor sangat penting bagi peserta didik yang memiliki permasalah yang mempengaruhi perkembangan mereka. Pada era seperti ini memberikan bantuan ataupun konseling dapat dipermudah dengan menggunakan layanan online yang sangat mendukung. Guru bimbingan dan konseling ataupun konselor di era ini juga dipaksa untuk mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan teknologi.

Pada permasalahan peserta didik dapat memanfaatkan layanan responsif yang dimana guru bimbingan dan konseling ataupun konselor dapat memberikan bantuan yang cepat dan tepat. Karena jika peserta didik ini tidak diberikan tindakan yang cepat dan tepat maka peserta didik ini akan kehilangan kendali. Dengan mencoba hal-hal ynag dapat merugikan peserta didik tersebut untuk kedepannya.

Tentu saja hal ini memiliki hambatan yang signifikan, yaitu peserta didik ada yang tidak memiliki laptop, hp, ataupun susahnya akses internet yang dapat dijangkau. Peran orang tua d rumah juga kurang membantu karena paserta didik tidak ada yang mendampingi dan mendukung secara moral yang menyebabkan peserta didik kadang suka menyepelekan pentingnya belajar bagi masa depan mereka.

Salah satu cara guru bimbingan dan konseling ataupun konseling dalam melakukan layanan responsif, yaitu menggunakan konseling online secara individu menggunakan zoom/ google meet yang melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran sesuai kesulitan peserta didik hadapi serta tidak lupa peran orang tua yang saling mendukung dan mengawasi peserta didik di rumah agar lebih kondusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun