Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Nurulillah
Muhammad Ilham Nurulillah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Perjuangan adalah Pelaksanaan Kata-Kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diskusi Senja

10 Agustus 2021   09:40 Diperbarui: 10 Agustus 2021   09:47 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh

Muhammad Ilham Nurulillah

Aku ingin bertanya apakah kamu masih ingat dimana kita duduk bersama berdua berdiskusi tentang sebuah senja, saat mata tidak berhenti menatap dan hati enggan untuk berdetak. Kita berbicara tentang cinta dan mati dimana kita akan hidup kekal abadi di nirwana yang kita ciptakan bersama. Akan ku mulai cerita ini disebuah sore yang tenang pesisir pasir terus berdesir menyapa kita yang saat itu sedang melagkah menyussuri arah mata angina layaknya  seorang pengembara.

Tidak ada kata yang tersimpan difikiran ku selain apa yang kamu rasakan saaat ini, apakah kmu senang ? kata kata itu tidak pernah berani terucap karena aku tidak siap akan jawaban yang nanti kau berikaan. Hanya tuhan yang mengetahui apa yang saat ini sedang kurasakan dan saat itu aku mencoba berfikir untuk berani melihat seringai senyum kecilmu. saat itu aku paham "ketika kita ingin melihat keindahan yang sederhana dan menjalankan Ibadan yang paling mudah maka tersenyumlah".  Karena tidak ada nilai yang dapat diukur oleh nominal selain apa yang membuat mu bahagia dan nyaman sehingga dirimu ikhlas dalam menuai perjalananya.

obrolan tentang senja tidak ada akhir untuk kita menutup cerita kisah yang pernah kita lukis adalah cara terbaik tuhan menuis sekenario tentang kisah cinta dua orang anak manusia yang menyampaika cita melalui doa kepada tuhan pencipta alam semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun