Mohon tunggu...
Sabil Muhammad
Sabil Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi Beragama dalam Konflik Memberi Kata Selamat Hari Raya kepada Agama Lain dan Pelaksanaanya

12 Juli 2024   22:44 Diperbarui: 12 Juli 2024   23:09 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita hidup di negara Indonesia, walaupun negara Indonesia mayoritas Islam ke-dua tapi tak luput dari teman, tetangga, saudara ataupun orang sekitar pasti memiliki keyakinan atau agama yang berbeda. 

Maka dari itu disini saya akan membahas tentang memberi selamat hari raya kepada agama lain yang sempat menjadi kontroversial diantara Masyarakat Muslim Indonesia, contohnya memberi selamat hari natal kepada umat Kristen ataupun memberi selamat hari raya nyepi kepada umat hindu. 

Tetapi banyak dari Masyarakat muslim yang memperdebatkan masalah ini dan mengecap bahwa tindakan ini adalah tindakan yang mengikuti ajaran agama lain yang mana dilarang dalam agama atau sebaliknya, yang tidak mempermasalahkan sama sekali. Dari sinilah orang-orang merasa bingung akan perbuatan tersebut apakah boleh atau tidak boleh. 

Sebagai Masyarakat Muslim Indonesia harusnya dapat membedakan yang benar ataupun yang salah, apalagi dalam konflik ini yang mana sudah tertera dalam semboyan bangsa Indonesia yaitu "Bhineka Tunggal Ika" yang berarti berbeda beda tetapi tetap satu jua. Terlebih lagi manusia itu makhluk sosial yang mana membutuhkan orang lain, dari sinilah agar kita Masyarakat Muslim Indonesia untuk mejaga hubungan antar manusia. 

Moderasi Beragama

Maka dari itu sikap moderat sangatlah penting dalam masalah ini, atau yang biasa disebut moderasi beragama. Dalam moderasi beragama masih banyak orang yang keliru bahwa moderasi beragama itu membuat bingung, menyesatkan, dan untuk memurtadkan yang mana dapat berupaya menjauhkan umat dari ajaran agama, mengeluarkan umatnya dari agama, dan mengoyak persatuan dan persaudaraan umat. 

Karena perlu diingat moderasi beragama itu bukan ditujukan kepada satu agama saja, bukan mengajak mencampuradukan ajaran agama, bukan menjauhkan umat dari ajaran agama, dan bukan antitesa radikalisme, melainkan semua itu salah satunya menghargai keragaman agama dan tafsir ajaran agama. Perlu diketahui bahwasanya moderasi beragama itulah yang dapat menghasilkan sikap toleransi dan perdamaian antar umat ataupun masyarakat. 

Karena moderasi beragama itu adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan Bersama dengan cara mewujudkan esensi ajaran agama berlandaskan prinsip yang adil, berimbang atau setara, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan Bersama. 

Mudahnya moderasi beragama itu memiliki kata kunci atau inti yaitu kehidupan Bersama atau kemaslahatan umum. Dalam pemikiran ini kita harus bisa berfikir secara objektif dan selalu membuka pikiran bahwa salah satu masalah tidak hanya datang dalam satu faktor saja melainkan bisa datang dari banyak faktor.

Sikap dalam Menangani Konflik ini

Dari masalah tadi, kita sebagai Masyarakat Muslim Indonesia harus bisa mengambil jalan tengah dari semua itu dengan cara pandang moderasi beragama agar terciptanya kedamaian dan kemaslahatan umum. Namun dalam tanggapan saya dalam memberi selamat hari raya kepada agama lain itu adalah hal yang dibolehkan tetapi bukan wajib ataupun haram karena perbuatan ini bukanlah hal yang melewati batas seseorang dalam beragama. 

Tapi apa saja hal-hal yang dapat melewati batas dalam beragama? Hal-hal yang dapat melewati batas dalam beragama adalah mengatas namakan agama tetapi melewati batas kemanusiaan, selanjutnya mengatas namakan agama tetapi melanggar kesepakatan Bersama seperti Pancasila atau UUD 1945 (dalam konteks di Indonesia), dan juga mengatas namakan agama tetapi melanggar hukum. Dari tiga hal tadi adalah perbuatan yang dapat melewati batas seseorang dalam beragama. 

Dan diluar tiga hal itu, praktik agama akan dihitung sah ataupun dibolehkan. Dalam menangani kasus ini dengan sikap moderat, memberi selamat hari raya kepada agama lain agama lain akan melibatkan penghormatan, dan pemahaman terhadap kepercayaan dan budaya orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun