PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PJBL dan MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS YOUTUBE UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 7 KOTA SURABAYA
PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBAHASA UNTUK MEMPRODUKSI KARYA SASTRA
Oleh : Sabilina, S.Pd.
Bahasa merupakan pengantar interkasi sosial seseorang dalam menyampaikan pesan agar nantinya dapat terjadinya komunikasi antara pembicara dan penerima pesan. Ketrampilan berbahasa yang produktif salah satunya ketrampilan berbicara dan menulis peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah 7 Kota Surabaya yang mengalami penurunan kualitas proses pembelajaran yang disebabkan oleh peserta didik masih kurang aktif selama pembelajaran, peserta didik kurang mencermati penjelasan yang diberikan guru, dan peserta didik kurang antusias selama pembelajaran Kualitas proses dan hasil pembelajaran yang rendah menyebabkan nilai menulis puisi pada peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah 7 Kota Surabaya belum ketercapaian indikator pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui hasil tersebut sesuai dengan hasil pratindakan kelas X-2 dan wawancara dengan rekan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengajar dijenjang yang sama di kelas yang berbeda. Kesulitan peserta didik dalam menentukan tema, judul, dan merangkai kata dalam bentuk larik-larik puisi menyebabkan keterampilan memproduksi menulis puisi peserta didik rendah.
Hasil wawancara dan observasi pada tanggal 29 Nopember 2023 menunjukkan bahwa terdapat permasalahan dalam pembelajaran menulis puisi di kelas Peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah 7 Kota Surabaya. Kurangnya motivasi dan variasi model serta metode mengajar yang digunakan guru menjadi akar penyebab masalah yang telah dideskripsikan diatas. Kegiatan dalam materi memproduksi karya sastra puisi dengan imajinasi peserta didik masing-masing (tanpa arahan atau variasi model pembelajaran), mengakibatkan peserta didik mengalami kesulitan menuangkan ide-ide kreatifnya dalam puisi (Dahliana, Taufina, Nasrul, & Sukandar, 2019). Sehingga dapat disimpulkan bahwa akar penyebab masalah terpenting yaitu peran guru dalam kegiatan belajar mengajar perlu dalam menggunakan model dan media pembelajaran yang mendukung dan menjadikan keduanya sebagai kombinasi unsur yang penting dalam meningkatkan minat peserta didik dalam belajar.
Â
 Berdasarkan masalah yang telah dideskripsikan oleh penulis, menumbuhkan keinginan penulis dalam mencari solusi dengan menggunakan media pembelajaran youtube puisi oleh Dosen. Hal tersebut didorong oleh kesadaran bahwa pengajaran sastra memiliki banyak manfaat. Pembelajaran sastra menurut (Rahmanto, 2004: 16-25) proses pembelajaran yang baik apabila di dalam kegiatan pembelajaran dapat melatih kebiasaan berbahasa yang baik, membiasakan membaca informasi budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan membentuk karakter dengan sentuhan empati. Dalam mewujudkan pembelajaran sastra tersebut memerlukan sarana belajar yang baik dan kreativitas guru menjadi pendukung proses kreatif menulis puisi yang baik untuk peserta didik. Metode atau media variatif akan memunculkan minat dan semangat belajar puisi pada peserta didik. (Semi, 2020: 134).
Pemanfaatan model pembelajaran dan media pembelajaran dalam pembelajaran merupakan solusi yang bijak dalam meningkatkan kemampuan memproduksi karya sastra puisi dan juga mengantarkan peserta didik SMA Muhammadiyah 7 Kota Surabaya untuk mencapai tujuan pembelajaran (Rahmi, et.al., 2019). Kriteria pemilihan model dan media pembelajaran yang representatif dan mempertimbangkan beberapa kondisi gaya belajar peserta didik, ketersediaan sarana pendukung di sekolah ataun kelas, serta dan mudahnya pemanfaatan media dan aktivitas pembelajaran untuk digunakan peserta didik secara klasikal. Kualitas proses dan hasil yang optimal menjadi indikator dalam kriteria keberhasilan pembelajaran (Sudjana, 2017; Yusrizal & Hanif, 2017). Proses pembelajaran menulis puisi yang benar akan memaksimalkan potensi peserta didik.
Tantangan dalam merealisasikan solusi berkaitan dengan permasalahan diatas dengan mengkombinasikan media pembelajaran berbasis ICT yaitu youtube dengan model pembelajatan PjBL. Diharapkan media tersebut dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam memproduksi puisi melalui ketrampilan menulis dan berbicara yang nantinya dapat meningkatkan ketrampilan berbahasa peserta didik yang baik dan benar.
Tantangan dalam mengimplementrasikan model dan media yang telah dipertimbangkan terdapat 2 yaitu memilih karya sastra puisi yang memiliki unsur instrinsik puisi yang kompleks dan karya sastra puisi tersebut juga di deklamasikan secara tepat dan benar.
Â
 Tantangan tersebut sangat berart mengingat korelasi karya sastra tulis dan bicara (deklamasi) pendukung keberhasilan peserta didik. Aksi pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2023 selama 3x45 menit. Langkah pertama yaitu peserta didik diajak untuk berdo'a dan motivasi dengan menayangkan suatu gambar foto. Dari gambar tersebut peserta didik diberikan ilustrasi untuk termotivasi dalam kegiatan apresiasi sastra yang telah diperoleh kakak kelas dalam lomba.
Kegiatan inti yang pertama yaitu mengorganisasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran secara heterogen ddengan jumlah peserta didik 20 dengan bernumerasi dengan cara membilang 1, 2, 3, 4, 5, dan kembali dihitungan awal. Kemudian peserta didik diminta untuk yang menghasilkan. 4 kelompok.
Kemudian peserta sintaks 1 PjBL dengan peserta didik berikan pertanyaan mendasar berkaitan dengan puisi dan unsur intrinsiknya dengan kegiatan puisi "AKU". Peserta didik kemudian menyimak tayangan berkaitan apresiasi sastra (LKPD 1) berupa puisi. Â Dari puisi "AKU" peserta didik diminta untuk menemukan beberapa pertanyaan mendasar unsur pengembang puisi. Aktivitas peserta didik sangatlah merespon berkaitan dengan unsur intriksi puisi 1 yang kemudian diberikan tayangan berup PPT untuk menunjang pengetahuan peserta didik dalam memahami puisi. Peserta didik diminta untuk mendesain perencanaan proyek (LKPD 2) berkaitan dengan karya sastra puisi (sintaks 2) dengan tema yang telah ditentukan oleh guru. Peserta didik diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek dengan waktu yang telah disepakati (Menyusun jadwal) selama ... menit. Peserta didik diminta mulai mengerjakan. Antusiasme peserta didik terlihat dan dapat dideskripsikan sangat minat sekali dalam mewujudkan proyek tersebut.
Guru mulai melakukan pemonitoran kemajuan proyek (Sintaks 3) dengan aktivitas melakukan pendampingan pemantauan realisasi proyek dan bantuan apabila terdapat hambatan. Peserta didik mulai melakukan pembelajaran berbasis TPACK dengan membuat proyek melalui aplikasi Canva. Peserta didik mulai menuliskan (mengetik) dilembar kerja canva. Peserta didik mulai menghias dan menampilkan ragam hias yang mendukung adanya karya sastra puisi kelompoknya.
Peserta didik setelah selesai menguji proses pembelajarannya (sintaks 4 Menguji proses dan Hasil belajar) dengan mengirimkan link kepada guru untuk diapresiasi oleh rekan sejawat kelasnya. Pertama-tama perwakilan kelompok membaca puisi secara deklamasi. Â Peserta didik setelah penampilan akan diberikan apresiasi oleh kelompok lainnya
berkaitan dengan unsur instrinsik puisi (ketrmpilan menulis) dan pembacaan (ketrampilan berbicara). Apresiasi sastra tersebut merupakan aktivitas sintaks 6 (Melakukan Evaluasi Pengalaman Membuat protyek atau melaksanakan proyek) dilanjutkan dengan evaluasi formatif akhir bab dan melakukan refleksi bersama.
Pembelajaran dengan media youtube dan model PjBL selain berdampak positif dalam pelaksanaannya, akan tetapi terdapat kendala dalam mendesiminasikan hasil karyas sastra berupa link yang tidak dapat diakses. Kendala tersebut dapat diatasi dengan bantuan guru dengan memberikan langkah peserta didik dalam berbagi link dengan ijnkan semua dengan menggunakan link dan meminta peserta didik untuk copypaste link dan mengirimkan ke guru. Hal ini membuat guru saat dalam melaksanakan harus melatih kemampuan TPACK peserta didik dilatih secara tidak langsung.
Pendapat peserta didik berkaitan dengan pembelajaran ketrampilan bebahasa untuk memproduksi karya sastra puisi melalui model pembelajaran PjBL dan media pembelajaran youtube terbukti menarik minat belajar peserta didik 100% dalam kelas yang dilakukan oleh guru dengan memanfaatkan menu Polling pada aplikasi whatsapp yang dibuktikan dengan screnshoot refleksi peserta didik.
Â
Refleksi yang senada juga diberikan saat diakhir pembelajaran dengan hasil Testimoni dari Ibu Tatik Aslihah, M.PdI selaku Kepada SMA Muhammadiyah Kota Malang berkaitan dengan Media G-Polin sangat diperlukan untuk menyelaraskan kebutuhan rapor pendidikan berkaitan dengan litrerasi diharpakan meningkat dengan adanya pembelajaran dan penulisan Best practice Peningkatan Ketrampilan Berbahasa Untuk Memproduksi Karya Sastra Puisi Melalui Model Pembelajaran PjBL dan Media Pembelajaran Berbasis Youtube Untuk Peserta Didik Kelas X Sma Muhammadiyah 7 Kota Surabaya.