Mohon tunggu...
Sabila Tamimi Putri
Sabila Tamimi Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Satu Dari Jutaan Umat

Hai! Nama saya Tami.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Dinasti Umayyah, Sejarah Kekhalifahan Hingga Runtuh

29 Januari 2021   10:00 Diperbarui: 29 Januari 2021   10:09 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Via damascus.ewas.us

Dinasti yang beribukota di Damaskus ini diketahui sebagai kekhalifahan Islam pertama yang terbentuk setelah masa Khulafaur Rasyidin. Dinasti yang didirikan pertama kali oleh Muawiyah bin Abu Sufyan, namun sayangnya tak sampai satu abad, Dinasti ini lebih dahulu runtuh. Menurut Wikipedia, Dinasti ini berdiri sejak 661M - 750M.

Dinasti ini pertama kali berdiri ketika terbunuhnya salah satu Khulafaur Rasyidin yaitu khalifah Ali bin Abi Thalib. Setelah terbunuhnya Ali, masyarakat membaiat anak Ali bin Abi Thalib yaitu Hasan bin Ali. Namun karena terjadinya tragedi tragedi yang telah menimpa sejak terbunuh nya Khalifah Utsman, seperti terjadinya perang Jamal, pengkhianatan oleh kaum Syiah, dan lain sebagainya. Maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya kepada Muawiyah bin Abu Sufyan yang bertujuan untuk mendamaikannya umat muslim.

Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan memperluas wilayahnya ke bagian timur, seperti Khurasan sampai ke wilayah sungai Oxus, dan Afghanistan sampai ke wilayah Kabul yang sekarang menjadi ibukota Beirut. Dan diteruskan dalam masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan hingga ke India dan daerah lainnya. Pada masa pemerintahan Khalifah Al Walid bin Abdul Malik, ia memperluas wilayahnya ke bagian barat.

Tak berhenti pada masa Khalifah Al Walid bin Abdul Malik, perluasan wilayah berlanjut pada masa pemerintahan khalifah khalifah selanjutnya. Tak hanya itu, pada masa Dinasti Umayyah juga mencetak mata uang, melakukan berbagai pembenahan untuk administrasi pemerintahan, mengabsahkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintah islam dan banyak lainnya.

Namun kejayaan kejayaan pada masa Dinasti Umayyah, tak luput dari kesalahan. Muawiyah bin Abu Sufyan melanggar perjanjiannya yang dilakukan dengan Hasan bin Ali. Dalam perjanjiannya dalam masalah kepemimpinan diserahkan langsung pada masyarakat Islam langsung , namun kenyataannya Muawiyah bin Abu Sufyan menganut sistem monarki dalam masa pemerintahannya. Hal ini langsung mendapat kecaman keras dari masyarakat, sehingga mengakibatkan terjadinya pertumpahan darah.

Berbagai macam kerusuhan terus terjadi sampai masa pemerintahan berganti. Pemerintahan Dinasti Umayyah mendapatkan banyak gerakan gerakan pemberontakan dari masyarakat muslim. Hingga pada saat Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkuasa, hubungan yang tadinya buruk dapat diperbaiki secara perlahan. Namun sayangnya ketentraman tersebut tidak berjalan lama karena Khalifah Umar bin Abdul Aziz tak lama berkuasa.

Bani Umayyah terus mengalami penurunan, Apalagi setelah wafatnya Hisyam bin Abdul Malik, khalifah-khalifah baru Bani Ummayyah tidak sekuat khalifah terdahulu, selain itu moral yang dimilikipun juga sangat buruk. Oleh karena itu, golongan oposisi semakin kuat dan pada tahun 750 M, Daulah Umayyah berhasil digulingkan oleh Bani Abasiyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun