Mohon tunggu...
Sabila Syarqiyya
Sabila Syarqiyya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia

Saya merupakan pribadi yang tertarik terjun langsung pada hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunjungan Museum Mandala Wangsit Siliwangi dan Nilai Kebudayaan di Dalamnya

14 Desember 2022   12:50 Diperbarui: 14 Desember 2022   13:09 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arti Mandala Wangsit merupakan sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalu benda-benda yang ditinggalkannya. Museum ini diresmikan oleh panglima divisi Siliwangi Kolonel Ibrahim Adjie pada tanggal 23 Mei 1966 berlokasi di Jalan Lembong, kecamatan Sumurbandung. 

Museum Mandala Wangsit Siliwangi adalah Museum militer yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Siliwangi merupakan nama komando daerah militer TNI-AD di Jawa Barat dan Banten yang namanya diambil dari raja dari Kerajaan Sunda yang beribu kota di Pakuan Pajajaran yang kekuasaanya konon tak terbatas, juga arif dan bijaksana serta wibawa dalam menjalankan roda pemerintahan.

Denah Lokasi Museum Mandala Wangsit terdiri dari Lobi Museum, Ruang Wakabintal, Ruang Kabintal, Ruang Aula, Ruang KasiTuud, Ruang Staf Tuud, Ruang Pamlat, Ruang Sirohkhat, Ruang Sound System, Ruang Peralatan, Ruang Sirohprot, Ruang Juyar, Ruang Koperasi, Ruang Balakbintaljarah, Ruang Sidoklistaka, Ruang Sitalidjuang, Ruang Simusmontra, Ruang Persit, Lapangan Apel, Lapangan Parkir, Pura, Pos Provost, Masjid, Toilet, Ruang Sirohhinbud.

Beberapa koleksi di Museum Mandala Wangsit Siliwangi yang dijumpai saat kunjungan diantaranya, sebelum memasuki museum pengunjung diarahkan menuju Ruangan Aula yang terletak ditengah gedung utama digunakan untuk penyampaian informasi serta pengenalan nilai-nilai kejuangan dan dipergunakan untuk pemutaran film perjuangan.  

Saat memasuki halam depan terdapat Monumen peristiwa APRA, dua buah Meriam Gunung buatan Swedia caliber 35 mm, Tank Stuart M3 A1 buatan Amerika, Meriam PSP caliber 4cm buatan Australia, Panser Rel V-16 asal Indonesia (bengkel Induk Bandung), Meriam 40 mm L60 Bofors. Lalu memasuki pintu utama menuju Ruang Pergerakan Nasional, di ruangan ini tersimpan modal pertama persenjataan rakyat Jawa Barat seperti: Kujang, Golok, Keris, juga terdapat alat untuk mengumpulkan masyarakat atau digunakan untuk memberitahu kedatangan musuh berupa Bedug, Tongtong atau Kohkol serta kelotok/Kalung Sapi. 

Disebelah ruangan ini tersimpan lukisan perjuangan rakyat Jawa Barat seperti: lukisan Romusha, lukisan perlawanan Haji Zaenal Mustopa dari Tasikmalaya serta koleksi pakaian tokoh pejuang asal Garut Haji Hasan Arif dan kyai Agung Caringin dari Banten. Dilanjutkan dengan Ruang Palagan Bandung yang dipamerkan dipamerkan beberapa lukisan Pertempuran-pertempuran yang terjadi di kota Bandung, antara lain: Pertempuran jalan Ciateul, Pertempuran Jalan Waringin/Andir, Pertempuran jalan Garuda, Peristiwa Bandung Lautan Api. 

Lalu memasuki Ruang Perang Kemerdekaan, ruangan ini dipamerkan beberapa koleksi senjata karena tahun 1945 -- 1949 Tentara dan Rakyat Jawa Barat mengusir penjajah yang ingin kembali menjajah dan berhasil merebut berbagai macam senjata api seperti Thomson, Garand, Water Mantel Breen Gun, Lee Enfeld, dan lain-lain. 

Memasuki Ruang Penumpasan DI/TII, Koleksi ruangan ini merupakan ilustrasi penumpasan gerombolan DI/TII di Jawa Barat, dalam Operasi Bratayudha dengan system Pagar Betis, maka tanggal 4 Juni 1962 gembong DI/TII SM Kartosuwiryo dapat ditangkap di Gunung Geber Paseh Majalaya. Yang memimpin penangkapan Letda Suhanda. Akhirnya para pengikutnya menyerahkan diri temasuk senjata yang digunakannya baik senjata api maupun senjata tajam.

Banyak sekali hal yang bisa dieksplor dan dipelajari ketika memasuki Museum Mandala Wangsit Siliwangi ini, pembelajaran akan sangat berkesan dan bermakna jika langsung terjun dan melihat pada hal kongkretnya, namun perlu diingat bahwa tidak semua sudut yang ada di museum ini dapat dipublikasikan atau didokumentasikan, ketika memasuki area museum petugas akan memberi informasi ruangan apa saja yang boleh terdokumentasi dan Sebagian ruangan dilarang untuk mengeluarkan alat perekam apapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun