Masa Pandemi COVID-19 yang terus memuncak menyisakan duka mendalam bagi seluruh dunia, terutama kalangan masyarakat Indonesia yang harus berjuang mati-matian demi sesuap nasi. Segala macam upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi persebaran virus COVID-19 yang telah berevolusi menjadi berbagai macam varian. Salah satu upaya pemerintah adalah pencanangan gerakan Stay at Home, yang berarti segala kegiatan non-esensial harus dilakukan di rumah masing-masing seperti bekerja, belajar, mengajar dsb. Perubahan yang tiba-tiba ini, menuntut masyarakat untuk cepat beradaptasi dengan realita yang ada.
Namun pada kenyataanya, tidak mudah untuk beradaptasi dengan kondisi yang sekejab berubah. Hal ini dapat berdampak dengan penurunan semangat dan produktifitas kerja saat semua hal harus dilakukan di rumah. Berbeda dengan kondisi lingkungan kerja yang biasa kita jumpai, tidak jarang kondisi lingkungan kerja di rumah menyebabkan kita malas bekerja yang berimbas penurunan produktifitas kerja.Â
Dari pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan di RT 10 RW 05, terdapat permasalahan yang ditemui masyarakat dalam melakukan Work from Home Dimana produktivitas kerja menurun karena lingkungan kerja yang kurang kondusif. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa lingkungan kerja dapat memengaruhi produktivitas dan Kesehatan mental pekerja (Hayati, 2019). Oleh karena itu, perlu dilakukan implementasi budaya 5R Kaizen (Ringkas Rapi,Resik,Rawat,Rajin,Ringkas) yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari- hari terutama pada lingkungan kerja di rumah, sebagai upaya peningkatan produktivitas saat melakukan WFH.
Implementasi 5R Kaizen dimulai dengan Seiri yaitu Ringkas, dilakukan dengan kegiatan meringkas, menyeleksi barang- barang yang ada di lingkungan kerja, selanjutnya barang yang tidak diperlukan perlu disingkirkan atau di daur ulang.Â
Langkah selanjutnya yaitu Seiton yaitu Rapi, dilakukan dengan merapikan dan meletakkan peralatan sesuai dengan kebutuhan kerja. Langkah ketiga yaitu, Seiso artinya Resik, dilakukan dengan membersihkan lingkungan dan peralatan lingkungan kerja. Langkah ke empat yaitu Seiketsu berarti Rawat, dilakukan dengan selalu menjaga kegiatan ketiga kegiatan yang telah dilakukan, yaitu ringkas, rapi dan resik. Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah Shitsuke berarti Rajin, dilakukan dengan disiplin menjalankan budaya 5R Kaizen.
Untuk melakukan implementasi 5R kaizen dibutuhkan komitmen dan kedisiplinan dalam melakukanya. Banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan budaya sederhana namun berdampak besar ini. dengan adanya implementasi 5R Kaizen di lingkungan kerja sehari-hari akan menciptakan lingkungan yang  bersih, sehat, rapi, aman, nyaman, menyenangkan dan berdampak positif. Mari kita mulai lakukan perubahan dengan berkomitmen menjaga lingkungan sekitar kita, karena perubahan kecil yang konsisten akan membawa dampak besar.
Mahasiswa    : Sabila Rizky Ananda / Teknik Industri
DPL Â Â Â Â Â Â Â Â : Ojo Kurdi , S.T., M.T., Ph. D.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H