Bagi banyak siswa SMA, masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah impian yang harus diperjuangkan dengan penuh usaha dan pengorbanan. Begitu pula dengan Joel Allolinggi, seorang siswa yang lahir pada 25 Juni 2006 yang telah melewati berbagai tantangan untuk mewujudkan impiannya.
Pada masa SMA, Joel sudah terbiasa menjalani rutinitas yang cukup padat. Setiap hari, ia harus bangun pagi pukul 05.30 untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah. Selain itu, ia juga harus mengatur waktu antara tugas sekolah dan jadwal les, yang membuatnya harus tidur lebih malam, sekitar pukul 12 malam. Meski begitu, ia tetap berusaha menjaga konsistensi dalam belajar karena ia sadar bahwa untuk lolos ke PTN impian, diperlukan niat yang kuat serta usaha yang maksimal.
Persiapan menghadapi UTBK menjadi salah satu tantangan terbesar. Dengan tujuh subtes yang harus dikuasai, Joel harus membagi waktunya dengan baik agar semua materi dapat dipelajari secara efektif. Tidak jarang, rasa lelah menghampiri, tetapi motivasi untuk meraih masa depan yang lebih baik selalu mendorongnya untuk terus berjuang. Ia sering melihat kisah sukses orang lain dan menyadari bahwa orang tuanya telah berjuang keras untuk membiayai pendidikannya. Hal itu semakin memperkuat tekadnya. Baginya, mencapai PTN bukan hanya sekadar impian, tetapi juga langkah awal untuk mencapai financial freedom, yaitu kondisi di mana seseorang dapat hidup tanpa terbebani masalah keuangan.
Perjuangan Joel, juga terlihat dari jarak rumah ke sekolahnya yaitu sekitar 7 km, jarak itu ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit dan setelah pulang dari sekolah, ia lanjut pergi ke tempat les dengan jarak 7 km dengan waktu yang biasanya lebih dari 30 menit karena lalu lintas yang padat.
Pilihan untuk masuk PTN bukan hanya karena prospek kerja yang lebih baik, tetapi juga karena lingkungan akademiknya yang nyaman dan mendukung perkembangan diri. Joel sangat ingin masuk ke PTN terbaik, yang memiliki reputasi baik dan dapat membantunya berkembang secara akademik.
Pada bulan Maret, yang dimana bertepatan dengan ujian praktik SMAN 1 Cikarang Utara, ia menjadi lebih sibuk karena selain mempersiapkan untuk ujian praktik, ia juga harus belajar untuk persiapan UTBK dan mengerjakan Try Out serta mengerjakan tugas yang diberikan dari tempat lesnya. Pada 14 Mei 2024 ia mengikuti ujian yang menjadi penentu masa depannya. Hari-hari setelah ujian dipenuhi dengan perasaan cemas dan harapan besar. Hingga akhirnya, pada 13 Juni 2024, pengumuman keluar. Joel dinyatakan lolos masuk PTN melalui jalur yang dikenal sulit. Perasaan bahagia tentu ada, tetapi di sisi lain, ia juga merasa sedikit sedih karena tidak berhasil masuk ke pilihan pertamanya, yaitu Matematika Institut Teknologi Bandung. Ia berhasil masuk ke pilihan keduanya, yaitu Manajemen Universitas Diponegoro, ia tetap bersyukur karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama.
Perjalanan menuju PTN memang tidak mudah, tetapi Joel membuktikan bahwa dengan kerja keras, niat yang kuat, dan konsistensi, impian bisa menjadi kenyataan. Kini, ia siap menghadapi tantangan baru di dunia perkuliahan dan terus berusaha untuk mencapai tujuan yang lebih besar di masa depan.
Karya: M. Zetto Arsito
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
