Setelah mengikuti latihan selama 5 bulan, ia dan tim PSIS U-19 mengikuti kompetisi Liga Indonesia U-19 Â namun, terhenti di 8 besar. Lalu, ia berfikir kuliahnya harus terus berjalan, maka ia memutuskan untuk kembali ke Jogja dan berniat ikut seleksi PSS U-20.
Hebatnya ia mampu menjalani keduanya, terbukti dari nilai IPK tiap semesternya yang diatas 3,5. Di tim ini ia mengikuti beberapa kompetisi, salahsatu yang terpenting saat itu adalah Liga 1 U-20 namun, kembali terhenti di 8 besar.
"Jangan cepat menjadikan kegagalan sebagai alasan untuk mengubah apa yang telah menjadi cita-cita mu.
Jangan pula menjadikan kegagalan sesuatu yang akan mematahkan semangat untuk terus berusaha.
Tetapi, jadikan itu sebagai batu pijakan untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Bangkitlah dari kegagalan saat ini untuk menggapai kesuksesan hari esok."
Berkat ketekunan dan usahanya selama ini, ia mendapat kesempatan untuk mengikuti latihan di tim PSS senior. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, ia pun berlatih keras dan selalu konsisten untuk hadir disetiap latihan.Â
Dirinya lalu mengikuti training camps selama 1 bulan di Jakarta. Kemudian dipromosikan ke tim senior PSS, serta menerima tawaran kontrak selama 2 tahun (2019 hingga 2021) dan berhasil menjadi pemain profesional di usia 20 tahun.
Kini satu-persatu mimpinya mulai tercapai. Namun, ia selalu menaikkan target/goals yang ingin dicapai dan tak lupa selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki.
"Kegagalan dapat terjadi setiap saat. Semakin banyak seseorang berusaha, maka kemungkinan gagal yang dia lakukan akan semakin banyak pula.
Namun, yang perlu kamu perhatikan adalah tetap fokus pada apa yang menjadi targetmu."