Iya memang betul, satu tahun terakhir bangsa Indonesia diguncang oleh beberapa masalah yang menyangkut toleransi antar umat beragama. Dulu Indonesia merupakan negara yang sangat damai dan aman dengan perbedaan agama dan kepercayaan , dulu sering terlihat perbedaan bukanlah menjadi satu alasan untuk berbuat baik kepada pemeluk agama dan kepercayaan lain.
Namun politik yang kurang baik pun meracuni kebhinekaan Indonesia dengan melakukan pendoktrinan dan melakukan adu domba antar umat beragama, alhasil sekarang perbedaan agama dan kepercayaan adalah hal paling sensitif dan mudah sekali memicu konflik besar walaupun dipicu oleh hal sepele. Sekelompok orang yang menginginkan perpecahan kebhinekaan Indonesia ini secara langsung sudah mengenyampingkan Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa, sebagai pemersatu bangsa , sudah jelas disebutkan di sila satu bahwa ketuhanan yang maha esa ,dan butir - butir Pancasila menyebutkan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk memeluk agama dan kepercayaan tertentu ,dan dilindungi oleh negara.
Para pemecah kebhinekaan ini melakukan pendoktrinan dengan pendekatan yang sangat terselubung ,biasanya dalam kajian - kajian maupun perkumpulan- perkumpulan tertentu , biasanya mereka menyisipkan benih benih kebencian terhadap golongan yang tidak sepaham dengan golongannya dan mereka juga memicu pemikiran radikalisme yang tidak sesuai dengan agama, menciptakan sifat fanatisme terhadap golongannya .
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya terhadap kebudayaan , kepercayaan . Tentu disetiap daerah kepercayaan dan kebudayaan memiliki perbedaan , ini digunakan oleh para penyebar isu isu sara guna melaksanakan tujuan tertentu golongan mereka.
Yang terbaru kasus pencabutan operasi hotel Alexis dan pengesahan UU ormas.
Pencabutan hotel Alexis akhir2 ini menuai kontroversi, bagaimana tidak hotel Alexis yang sudah jelas menjadi tempat prostitusi dan surga dunia malam itu,ketika surat operasi dihentikan ,ada sekolompok orang yang memprotes dan bersikukuh untuk tidak menutup Alexis, untuk kasus penutupan Alexis ini sangat dipersulit karena diduga banyak pejabat yang menjadi konsumen tetap dari Alexis . Sangat berbeda sekali dengan penutupan Kalijodo ,penutupan Kalijodo dilakukan secara langsung tanpa ada persulitan pihak pihak tertentu. Entah mana yang benar ,tapi semua dikembalikan kepada masing masing individu mana yang paling benar . Semoga pemerintah dapat mengatasi permasalah yang ada pada saat ini.
Fastabiqul Khoirot.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H