Mohon tunggu...
Sabila Faza Hardiyanti
Sabila Faza Hardiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa aktif Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang

seoarang mahasiswa aktif Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Sistem Hidroponik dalam Menanan Sayur di Desa Krosok oleh Mahasiswa PMM UMM

23 Agustus 2024   10:02 Diperbarui: 23 Agustus 2024   12:02 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumen pribadi

Implementasi Sistem Hidroponik dalam Menanam Sayuran di Desa Krosok oleh Mahasiswa PMM UMM

Desa Krosok, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang terletak di daerah terpencil dengan akses pertanian yang terbatas untuk lahan sayur, kini sedang mengalami perubahan positif berkat upaya mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Para mahasiswa ini telah berhasil mengimplementasikan sistem hidroponik sebagai metode inovatif dalam menanam sayuran di desa tersebut.

Desa Krosok merupakan salah satu desa yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Namun, terbatasnya lahan sayur dan kondisi tanah yang kurang subur membuat masyarakat desa mengalami kesulitan dalam berbudidaya sayuran. Melihat permasalahan ini, mahasiswa PMM UMM melihat peluang untuk mengenalkan teknologi hidroponik sebagai solusi alternatif yang ramah lingkungan dan efisien.

Pengenalan Sistem Hidroponik

Sistem hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan air yang kaya akan nutrisi. Keunggulan dari sistem ini adalah efisiensi penggunaan air, kontrol nutrisi yang lebih baik, dan kebutuhan lahan yang lebih sedikit. Selain itu, hidroponik juga memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat dan menghasilkan panen yang lebih besar dibandingkan dengan metode tradisional.

Implementasi di Desa Krosok

Proses implementasi sistem hidroponik di Desa Krosok dimulai dengan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan cara kerja hidroponik. Mahasiswa PMM UMM kemudian memulai pelatihan praktis, mulai dari pembuatan instalasi sederhana hingga pemeliharaan tanaman. Masyarakat dilibatkan secara aktif dalam setiap tahap, sehingga mereka dapat menguasai teknik ini secara mandiri.

Dalam proyek ini, sayuran seperti kangkung, bayam, selada, dan sawi menjadi fokus utama. Jenis sayuran ini dipilih karena mudah ditanam dan memiliki nilai gizi yang tinggi, sesuai dengan kebutuhan pangan masyarakat setempat. Hasil panen pertama menunjukkan keberhasilan yang signifikan, di mana tanaman tumbuh dengan baik dan siap untuk dipanen dalam waktu yang lebih singkat.

Dampak positif bagi Masyarakat

Implementasi sistem hidroponik ini memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat Desa Krosok. Selain meningkatkan ketersediaan sayuran segar, proyek ini juga membuka peluang ekonomi baru. Masyarakat kini memiliki kemampuan untuk menjual hasil panen ke pasar lokal, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun