Ketika waktu istirahat tiba, itulah waktu yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak pada umunya di sekolah. Ketika bel sudah berbunyi, mereka bergegas untuk menjajakan uang saku mereka untuk membeli berbagai macam makanan ringan ataupun mainan. Tanpa perlu menghabiskan banyak waktu, mereka pun dengan cepat menghabiskan uang mereka.Hal tersebut tentu sangat mudah untuk dilakukan oleh anak-anak. Sebagai calon pendidik saya ingin memberi perhatian kepada anak-anak untuk tidak selalu bersikap boros dalam membelanjakan uang yang mereka punya. Karena saya sadar, tentu penghasilan orang tua anak-anak itu berbeda. Mungkin ada yang terbilang "mampu ataupun kurang" Maka dari itu, saya ingin memberikan arahan kepada anak untuk bisa memiliki jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan memanglah sangat perlu ditanamkan sejak usia dini.
 Pengertian wirausaha yang saya maksud adalah bukan hanya mengarahkan anak untuk menjadi pedagang atau pengusaha, melainkan untuk menanamkan jiwa dan nilai-nilai  wirausaha seperti kemandirian, kerja keras,  berani, kreatif, kepemimpinan, bertanggung jawab, dapat mengatur waktu dan nilai lainnya yang ada pada seorang wirausaha ke anak. Karena dalam konteks kecapakan hidup (life skill), hal tersebut merupakan bagian dari pendidikan yang bisa diajarkan di sekolah dasar. Jadi, siswa bukan hanya diberikan sekumpulan teori saja, tetapi juga siswa perlu diberi arahan untuk memiliki jiwa kewirausahaan.  Maka dengan hal tersebut, saya berkeinginan untuk memberikan arahan yang tepat tentang menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada anak khususnya di pendidikan dasar.
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada anak khususnya pada jenjang pendidikan dasar memang sangat perlu untuk diberikan. Terpenting di era globalisasi sekarang, kreativitas dan karakter yang kuat adalah modal untuk bertahan dari tuntutan kemajuan zaman. Pembentukan karakter dan kreativitas dapat dimulai sejak anak usia dini. Jiwa kewirausahaan adalah salah satu karakter yang perlu ditanamkan sejak dini. Pendidikan kewirausahaan bukan sekedar mendidik para calon pengusaha atau untuk mengajarkan anak mencari uang sejak dini, melainkan untik menumbuhkan dan mengembangkan karakter yang telah ada pada diri anak.
Faktor yang terpenting agar anak bisa membangun jiwa wirausaha, anak harus diajarkan untuk memiliki rasa percaya diri. Rasa percaya diri ini sangat penting karena jika anak masih merasa malu terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sosialnya maka akan sulit untuk mengembangkan jiwa wirausahanya. Setelah anak sudah membangun rasa percaya diri , selanjutnya pendidik bisa memberikan kegiatan postif yang dapat membangun dan mengembangkan jiwa wirausaha. Mungkin untuk anak-anak yang masih berada di kelas bawah yaitu kelas dua dan tiga sekolah dasar bisa melakukan kegiatan cooking class.
Cooking class ini adalah kegiatan memasak dengan dampingan orang tua dirumah. Jadi, pendidik bisa memberikan kegiatan ini sebagai tugas yang mana anak harus bisa mengeksplor sesuatu yang bisa dijadikan sebuah produk untuk menghasilkan uang. Misalnya, membuat pudding cokelat. Tentu membuat pudding hal yang mudah yang bisa dilakukan oleh orang tua dan anak. Tetapi dalam kegiatan ini, biarkan anak yang berperan aktif. Jadi, orang tua hanya menjadi fasilitator saja. Nah dalam membuat pudding, biarkan anak yang mencari ide, dimulai dengan memilih cetakan yang ingin mereka buat, lalu memilih bagaimana bentuk packaging yang mereka inginkan serta bagaimana cara mereka menjualkan pudding tersebut. Biarkan anak yang menuangkan ide-ide yang mereka punya. Â Dengan seperti itu anak akan berperan aktif dan akan mendapatkan pembelajaran yang bermakna. Anak akan mulai membangun jiwa wirausaha yaitu kreatif, berani, dan tanggung jawab meski dengan kegiatan yang sederhana.
Selain dengan kegiatan cooking class, guru bisa mengembangkan jiwa wirausaha anak dengan berlatih untuk melakukan kegiatan menabung di sekolah. Karena menabung adalah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk anak agar mereka berlatih untuk hidup hemat atau tidak mudah boros dan dapat mengontrol dalam membelanjakan uang yang mereka punya. Jadi, anak tidak hanya tahu bagaimana cara menghabiskan uang, tetapi juga mereka bisa tahu bagaimana cara mencari cara untuk mendapatkannya dan mempertahankannya. Sehingga ketika mereka besar nanti mereka akan tumbuh dengan jiwa wirausaha yang telah ditanamkan sejak dini. Mereka akan mengetahui bagaimana cara bertahan hidup dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Maka dari itu, pendidikan kewirausahaan sangatlah penting untuk diterapkan di pendidikan dasar. Meski bukan mengajarkan tentang bagaimana cara menjadi pengusaha ataupun pebisnis sepenuhnya akan tetapi yang diharapkan adalah bagaimana agar anak bisa memiliki dan menerapkan jiwa kewirausahaan di kehidupannya nanti.Â
Jadi, harapan pendidik dan orang tua dalam menumbuhkan jiwa wirausaha kepada siswa adalah ketika sudah ada di lingkungan masyarakat mereka bukan hanya siap untuk mencari pekerjaan dan siap bekerja tetapi hal yang sangat diharapkan adalah bagaimana mereka bisa menciptakan suatu lapangan pekerjaan untuk memnuhi kebutuhan hidup dirinya maupun orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H