Mohon tunggu...
Salsabila Angela
Salsabila Angela Mohon Tunggu... Freelancer - Research & Development

A motivated and logical person dedicated to developing the strategic plans, researching, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Rich Brian dan Kesuksesannya Membawakan Hip Hop sebagai Musik Global

11 Desember 2020   16:08 Diperbarui: 11 Desember 2020   16:10 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdapat banyak sekali dimensi yang menjadi rekor musik global saat ini. Dengan merilis albumnya sesuai ciri khas gaya visual pemusik, ini bisa menjadi alternatif yang luar biasa agar kemudian musik dapat dikenal dengan cermat oleh para audiens global. Cara Rich Brian merangkul teknologi musik digital dapat menjadi suatu kekuatan dalam beradaptasi pada industri musik dan model bisnis baru yang menyatukan musisi dengan penggemarnya.

Dalam karya-karya musik yang diwujudkan oleh Rich Brian,  konsekuensi digitalisasi juga bermain dengan transformasi produksi, pemasaran, distribusi, dan penerimaan musik. Bisnis musik dan musik global hingga saat ini telah bermutasi menjadi sesuatu yang berbeda dari musik tradisional.

Musik akan lebih interaktif ketika dapat memenuhi kebutuhan dan kebiasaan konsumennya Dalam hal  ini, Rich Brian berhasil untuk memainkan perannya sebagai rapper yang memiliki pangsa pasar dari berbagai kalangan terutama anak muda. 

Tidak hanya musik, ia berhasil menyajikan sesuatu yang unik dalam personalnya terkait bagaimana cara ia berbicara, berbusana, dan yang paling penting adalah pembawaan personalitinya yang menurut saya slay dan well-rapt.

Pada pembahasan mengenai musik global, kita dapat memahami bahwa fondasi industri musik sekarang memiliki kualitas yang lebih tinggi. Studio tidak selalu menjadi tempat yang mahal terkait perekaman dan pemrosesan.

Di era musik global dan digital sekarang ini, musisi semakin memiliki kedekatan pada pusat struktur kekauasaan karena mereka memiliki lebih banyak kendali atas pemasaran dan distribusi musiknya.

Konsep pemikiran open knowledge/culture juga menekankan musik pada ide yang dapat dihirup secara bebas serta dikonsumsi secara gratis oleh para penikmat musik global.

Daftar Pustaka

McPhail, T. (2014). Global Communication: Theories, Stakeholders, and Trends. Fourth (4th). UK: Willey Blackwell.

Kusumawardhani, Arif. (2014). Membangun Musik Indonesia Melalui Budaya Berbagi. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol 11 (2). [Online]. Diakses pada 10 Desember 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun