Bulan Ramadhan selalu menjadi momentum istimewa bagi para santri di pondok pesantren, salah satunya Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin. Letaknya di desa Loireng, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Â Ditengah musibah banjir yang menimpa desa ini beberapa hari lalu, tidak mematahkan semangat mereka untuk mengaji. Kegiatan mengaji ini dilaksanakan dua kali dalam sehari yaitu pukul 16.00 WIB dan 20.30 WIB.Â
Mengaji kitab kuning yang berisi literatur Islam klasik, adalah cara untuk mendalami tradisi keilmuan Islam. Kitab kuning mengandung banyak hikmah dan petunjuk yang diperoleh dari ulama terdahulu. Kitab kuning yang dikaji yaitu Ta'lim Muta'alim (Adab Menuntut Ilmu) karangan Syekh Az-Zarnuzy. Dalam pengabdian ramadhan kali ini saya menerangkan fasal Niat diwaktu menuntut ilmu. Ketika belajar hendaknya muta'allim (murid/pelajar/santri) berniat mencari ilmu karena Ridho nya Allah, adapun niat baik yang dapat diniatkan bagi para penuntut ilmu diantaranya:
1. Menghilangkan kebodohan dalam diri sendiri dan kebodohan orang lain yakni dengan cara mengajar
2. Menghidupkan agama dan melestarikan agama Islam, dan
3. Mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan berupa akal dan badan yang sehatÂ
Syekh Az-Zarnuzy didalam kitabnya menuliskan sebuah syair dari Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib ra, dua bait syair yang berbunyi
"Ingatlah! engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi 6 syarat yaitu kecerdasan, kemauan, sabar, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama."
Kegiatan ini selain menambah ilmu bagi para santri juga menanamkan nilai luhur pancasila sila pertama yaitu adanya kebersamaan dan semangat mengaji dalam bulan Ramadhan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H