Mohon tunggu...
Sabela Nadhira
Sabela Nadhira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations

Halo! Perkenalkan saya sabela. Saat ini merupakan mahasiswa akhir di salah satu Universitas Diponegoro Semarang. Nice to meet u!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pantau Status Gizi Balita Melalui Kader Posyandu Cerdas Untuk Generasi Emas Berkualitas

8 Februari 2022   08:11 Diperbarui: 9 Februari 2022   10:10 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Kegiatan Edukasi dan Praktik Pengukuran Antropometri Pada Balita di Posyandu (Dokpri)

Banyumas (08/02)- Status gizi balita adalah hal yang perlu diperhatikan karena merupakan salah satu tolak ukur terpenuhinya kebutuhan asupan gizi harian yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak. Pada masa balita sangat rentang sekali terkena penyakit dan masalah gizi yang tak jarang dapat berdampak buruk di masa dewasa karena bersifat irreversible (tidak dapat kembali seperti semula).

Karena itulah, status gizi pada balita perlu dipantau setiap bulannya dengan melakukan pengukuran antropometri balita di posyandu. Posyandu merupakan pelayanan Kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat terutama ibu dan balita. Setiap posyandu memiliki pengurus atau disebut sebagai kader posyandu. Kader posyandu memiliki peran penting dalam pengukuran antropometri balita, namun sayangnya sering kali terdapat kader yang lupa pengukuran antropometri balita yang benar atau masih kurang paham mengenai pengukuran antropometri pada balita. Akibatnya dapat menjadi bias, yang tentu berpengaruh dengan status gizi balita terutama Ketika pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat). 

Pemaparan Materi Edukasi Pengukuran Antropometri Pada Balita di Posyandu
Pemaparan Materi Edukasi Pengukuran Antropometri Pada Balita di Posyandu
Untuk mencegah kesalahan dalam pengukuran antropometri balita di Desa Sokawera, mahasiswa KKN Tim 1 Undip mengajak seluruh ibu kader posyandu melati di Desa Sokawera untuk belajar Bersama mengenai pentingnya dan praktik pengukuran antropometri balita. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2022 dilaksanakan secara luring pada balai Desa Sokawera dengan memperhatikan protocol Kesehatan yang berlaku. 

Hampir seluruh kader posyandu melati di Desa Sokawera hadir dan antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan materi mengenai pengertian antropometri, alat pengukuran antropometri, parameter antropometri, posyandu 5 meja, pengisian KMS edisi terbaru 2021 dan indicator status gizi balita. Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan praktek pengukuran antropometri seperti pengukuran tinggi badan, Panjang badan, berat badan, lingkar lengan atas dan lingkar kepala. Ibu kader posyandu Desa Sokawera terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, terlihat saat sesi tanya jawab terdapat 3 ibu bertanya mengenai materi yang disampaikan. Terakhir yaitu memberikan bingkisan kepada ibu kader posyandu yang aktif mengikuti rangkaian kegiatan ini. Kegiatan ini dilakukan pebgukuran pengetahuan bagi ibu kader dengan melakukan Berdasarkan hasil pre dan post test diketahui bahwa adanya peningkatan pengetahuan terkait materi yang disampai. 

Penyerahan Bingkisan Kepada Ibu Kader Teraktif Selama Kegiatan
Penyerahan Bingkisan Kepada Ibu Kader Teraktif Selama Kegiatan

"Kegiatan pelatihan bagi kader posyandu di Desa Sokawera memang sudah lama tidak ada karena adanya pandemic covid-19. Harapannya dengan adanya pelatihan kader posyandu di Desa Sokawera dapat membantu ibu-ibu kader mengingat Kembali pengukuran yang baik dan benar, serta dapat meningkatkan ketelitian saat pengukuran. Hal ini karena, balita merupakan kelompok yang rawan sehingga status gizi sangat perlu diperhatikan" ucap ibu Lili selaku Bidan Desa Sokawera

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai pengukuran antropometri balita sehingga status gizi yang didapat sesuai dengan kondisi balita. Pengukuran antropometri yang tepat di posyandu dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat. Dimana kegiatan ini dapat membantu tercapainya salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera terutama di bidang pelayanan Kesehatan.

Penulis            : Sabela Nadhira R

Editor               : Hendrik Anggi Setyawan, S.Pi, M.Si.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun