Meski cuti lebaran 2016 sudah mulai Jumat sore, namun karena asumsi ingin mendahulukan sebagian pemudik lainnya agar tidak terjebak macet, saya memutuskan berangkat dari Jakarta pada Ahad, 03 Juli 2016.
Tapi semua asumsi arus mudik kali ini, meleset jauh dari kenyataan. Ini kronologinya:
Ahad 03 Juli 2016
11.00: berangkat dari Pejaten. Dari Cawang, Tol Cikampek lancar, Cipali lancar.
14.00: tiba di pintu Tol Palimanan. Namun hanya beberapa kilo melewati Tol Pali-Kanci, kendaraan mulai merayap.
15.00: tiba di Kanci Cirebon, dan karena kondisinya memberikan sinyal buruk, saya memutuskan keluar di pintu Tol Kanci, beralih ke Jalur Pantura.
Dari Kanci ke arah Pejagan yang berjarak sekitar 32 km, arus kendaraan sempat lancar hanya sekitar 5 km, setelah itu tersendat.
17.00: mampir di daerah Gebang (antara Kanci dan Pejagan), sekaligus persiapan berbuka puasa.
19.00: setelah buka puasa dan shalat Magrib, berangkat dari Gebang ke arah Pejagan yang berjarak sekitar 19 km.
Kendaraan mengalami stagnan fi sepanjang jalur.. Selama 5 jam hanya bergerak sekitar 12 km.
Senin, 04 Juli 2016
00.00: persis tengah malam, posisi kendaraan masih berjarak sekita 7 km ke Pejagan. Polanya, kendaraan bergerak 100 atau 200 meter, lalu berhenti tak bergerak setengah jam atau lebih.
02.30: Karena kelelahan, saya mampir istirahat tidur di komplek SMP Islam Losarii, Brebes, berjarak sekitar 6 km menuju Pejagan. Tidur pulas, alhamdulillah sekitar dua jam.