Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Operasi Mosul Hari Ke-16, Islamic State Diultimatum Menyerah atau Mati

2 November 2016   01:01 Diperbarui: 2 November 2016   01:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki hari ke-16 Operasi Mosul (Selasa, 01 Nopember 2016), ketika pasukan gabungan mulai melakukan penetrasi ke bagian timur Kota Mosul, PM Irak Haedar Abbadi di Baghdad, melalui siaran televisi menegaskan, “Bagi kombatan IS, hanya ada dua pilihan: menyerah atau mati”.

Pada jarak sekitar 150 km ke arah utara Mosul, militer Turki menggelar tank-tanknya di wilayah Silopi, dekat check point perbatasan Ibrahim Khalil antra Turki-Irak. Militer Turki menegaskan akan melakukan apapun yang diperlukan bila milisi Syiah melakukan pembantaian di Kota Tal Afar, yang berpenduduk mayoritas asal suku Turkman.

Sementara itu, kantor berita online Amaq News Agency yang berafiliasi dengan Islamic State (IS) merelease rekaman video yang memperlihatkan kegiatan normal, kawasan Al-Karamah yang terletak di bagian timur Mosul. Dengan video ini, IS ingin mengirim bantahan bahwa tidak benar pasukan Irak sudah berhasil menerobos masuk ke bagian timur Mosul.

Seorang komandan di pasukan Peshmerga Kurdistan mengatakan, Peshmerga sudah tuntas melakukan tugasnya dalam operasi Battle for Mosul, yakni menguasai kampung-kampung yang terletak di bagian timur, timur laut dan utara Mosul. Sebalumnya, Presiden Otoritas Kurdistan Masoud Barzani mengatakan, pasukan Peshmerga tidak akan masuk ke kota Mosul.

Catatan:

Ultimatum hidup atau mati yang disampaikan PM Irak Haedar Abbadi merupakan sinyal bahwa persoalan Mosul adalah soal harga diri dan gengsi militer Irak. Artinya, Abbadi akan mengerahkan segala sumber dayanya untuk merebut dan menguasai Mosul, apapun risikonya.

Sumber tulisan: Aljazeera. Alhayat, AlArabiya

Syarifuddin Abdullah | Selasa, 01 Nopember 2016 / 1 Safar 1438H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun