[caption caption="news.liputan6.com/read/2424689/ini-sosok-jessica-tersangka-pembunuh-mirna#"][/caption]Untuk dibilang cantik, kayaknya tidak. Tapi Jessica adalah tipe wanita yang menarik, minimal dengan gayanya yang sukses menarik perhatian publik.
Sejak tampil pertama kali di media, meski berusaha pede, menurut ahli pembaca raut muka, Jessica sudah dicurigai menyembunyikan banyak hal.
Bernama lengkap Jessica Kumala Wongso, berusia 27 tahun, anak bungsu dari pasangan Imelda Wongso dan Winardi Wongso, asal Jakarta. Usai menamatkan SMA di Jakarta 2008, dia menyusul orangtuanya di Australia, yang sudah lebih dulu pindah dan menetap di Australia sejak 2005.
Setelah menetap selama 7 tahun di Australia, kuliah dan bekerja paruh waktu (salah satunya di sebuah perusahaan kimia), Jessica akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia, dan mendarat di Jakarta pada 5 Desember 2015.
Setibanya di Indonesia, Jessica menempati rumah lama keluarganya di Jalan Selat Banda, J-1, Sunter Icon, Jakarta Utara. Tentu wajar kalau Jessica kembali mengontak teman-teman lamanya.
Hanya dalam tempo kurang satu bulan berada di Indonesia, dia melakukan pertemuan dengan Wayan Mirna Salihin pada 6 Januari 2016, yang kemudian berakhir petaka. Mirna yang saat itu meminum es kopi Vietnam, tewas setelah menelan sianida yang terdapat dalam kopi.
Jumat 29 Januari 2016: Jessica ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Mirna dengan racun Sianida. Dan sehari kemudian, Sabtu 30 Januari 2016, Jessica ditangkap di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta.
Beberapa catatan asumsi:
1. Bagi wanita yang belum nikah, usia 25 s.d 30 tahun biasanya dikonotasikan usia sensitif. Sebab di usia ini, wanita biasanya memasang target khusus: harus menikah pada rentang usia itu. Kalau menikah sebelum usia 25, bagi wanita kota, mungkin kecepatan. Tapi melewati usia 30 tahun adalah warning. Maka siapapun yang dianggap menghalangi target khusus itu, layak disingkirkan. Dari sini kemudian muncul asumsi bahwa kasus Jessica ini dipicu oleh kecemburuan.
2. Cukup menarik bahwa rentang waktu antara kedatangan kembali Jessica di Jakarta (25 Des 2015) dan pertemuannya dengan Mirna (6 Januari 2016) hanya berjarak satu bulan. Sepertinya terlalu sederhana kalau diasumsikan bahwa selama periode satu bulan itu, muncul persoalan di antara keduanya, yang kemudian menggiring terduga pelaku melakukan perbuatan nekat untuk meracun.
3. Dari segi ekonomi, keluarga Jessica cukup mapan. Karena itu, motif ekonomi layak dikesampingkan. Apalagi Jessica tampaknya belum terlibat mengelola bisnis sendiri, yang beraset besar.