Sekitar pukul 16.00 local time Kota Swedia (21.00 WIB), pada Jumat 07 April 2017, sebuah mobil truck besar, yang dibajak oleh pelaku, melaju kencan dan menggilas para pejalan kaki di sebuah departement store yang ramai dan padat di pusat perbelanjaan bilangan Åhléns, di kawasan Drottninggatan, Stockholm, Swedia.
Menurut laporan awal stasiun televisi lokal Swedia,SVT, dua orang tewas. Sumber lain menyebutkan tiga orang tewas, dan beberapa orang cedera.
Perdana Menteri Swedia mengatakan, Stefan Löfven, semua indikator awal menunjukkan serangan tersebut adalah serangan teror.
Mobil truk yang digunakan pelaku untuk para pejalan kaki adalah truk pengantar bir milik Spendrups, yang dibajak pada Jumat pagi. Spendrups menegaskan, mobil truk itu dicuri pada Jumat pagi, ketika seseorang meloncat masuk ke mobil kemudian menyetirnya pergi.
Catatan awal:
Pertama, serangan yang menggunakan mobil di Swedia, persis dengan modus serangan mobil yang terjadi di London pada 24 Maret 2017. Perbedaannya, mobil yang digunakan dalam serangan di Parlemen London adalah mobil sewaan. Sementara dalam serangan Stockholm, mobilnya adalah mobil curian. Serangan serupa dengan mobil sebelumnya juga pernah terjadi di Perancis dan Jerman.
Kedua, Swedia adalah salah satu dari tiga negara Skandinavia, yang paling sering dilanda serangan teror. Salah satunya, pada 11 Desember 2010, pusat kota Stockhom dilanda dua bom kembar, yang menewaskan pelakunya. Tapi ketika itu, tidak ada korban jiwa.
Syarifuddin Abdullah  | Jumat, 07 April 2017 / 10 Rajab 1438H.