Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aksi Pembunuhan Selektif di Mesir

23 Oktober 2016   12:18 Diperbarui: 23 Oktober 2016   20:38 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brigjen Adel Ragaei, berdiri di samping kanan Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi (sumber foto Reuters).

Untuk ke sekian kalinya, selama dua tahun terakhir, Mesir kembali mengalami aksi pembunuhan selektif. Pada Sabtu pagi, 21 Oktober 2016, tepat pukul 06.00 waktu Kairo, seorang perwira tinggi Mesir, Brigadir General Adel Ragaei, tewas ditembak ketika akan meninggalkan rumahnya di bilangan Obour City, di pinggiran timur Kota Kairo.

Istrinya mengatakan, sang jenderal ditembak dengan senapan mesin, di tubuhnya bersarang antara 6 sampai 12 butir peluru. Tewas di tempat. Penembaknya lari dengan mobil. Agak aneh, sebab tidak ada pemberitaan tentang pengawalan sang jenderal.

Beberapa jam setelah kejadian, sebuah group bernama Liwa al-Thawra (Brigadi Revolusi) mengkalim beranggungjawab atas penembakan itu melalui akun Twitter. Tapi klaim seperti ini sangat sulit dikonfirmasi kebenarannya.

Brigjen Adel Ragaei menjabat Panglima Divisi- 9 Militer Mesir, yang bermarkas di Sinai Utara. Dialah yang memimpin operasi menutup dan membanjiri dengan air laut semua terowongan bawah tanah yang menghubungkan Rafah (Mesir) dan Jalur Gaza.

Entah secara kebetulan, pada hari yang sama (21 Oktober 2016), Pengadilan Banding Mesir memperkuat putusan hukuman 20 tahun penjara terhadap mantan Presiden Mohammad Morsi.

Yang menarik, karena Brigjen Adel Ragaei adalah perwira militer dengan pangkat tertinggi yang dibunuh sejak periode kekuasaan Abdel Fattah Al-Sisi.

Sebelumnya, pada 29 Juni 2015, Jaksa Agung Mesir Hesham Barakat dibunuh melalui aksi bom mobil di Kota Kairo, yang menghadang konvoi kendaraan Jaksa Agung.

Pada 28 Nopember 2015, seorang kolonel polisi, ditembak mati di sebuah check point di pinggiran Kota Kairo.

Pada 24 Desember 2013, di Kairo, sekelompok bersenjata berupaya membunuh Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohamed Ibrahim, juga dalam konvoi kendaraan. Mendagri berhasil diselamatkan pengawalnya.

Pada 24 Juli 2016, seorang kolonel polisi, Hassan Ahmad Rashad tewas ketika kendaraannya diberondong senapan, di wilayah Al-Arish, Sinai Utara.

Selanjutnya, pada Agustus 2016, mantan Mufti Mesir Ali Gomaa mengalami percobaan pembunuhan, ketika akan melakukan shalat Jumat di Kota 6 Oktober, pinggiran kota Kairo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun