Sujud fisik: membungkuk dengan menempelkan jidat pada permukaan hingga posisinya sejajar dengan lutut dan kaki.
Sujud pikiran: membiarkan akal merenung dan berlogika dengan memperhitungkan semua variabel yang masuk akal.
Sujud hati: mengikuti naluri dan bisikan hati yang muncul pada kesempatan pertama. Karena bisikan yang muncul pada kesempatan kedua dan seterusnya kemurniannya tak lagi utuh dan boleh jadi adalah bisikan setan.
Sujud rasa akan menggabungkan inti sari dari sujud fisik, sujud pikiran dan sujud hati dalam satu napas. Pada level ini, tak ada lagi dimensi waktu dan ruang. Karena semua menjelma menjadi semata nyaman.
Syarifuddin Abdullah | 15 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H