Iran melancarkan serangan menggunakan 350 roket ke berbagai titik di wilayah Israel. Menurut Israel Defense Forces (IDF), Israel berhasil menghadang sebagian besar (99 persen) dari serangan roket Iran. Dan menegaskan Israel akan membalas, namun belum diputuskan waktu dan cakupan serangan belasan terhadap Iran.
Pada Sabtu-Ahad 13-14 April 2024 waktu setempat,Belum ada laporan detail tentang korban di pihak Israel. Laporan awal menyebtkan, tidak ada korban jiwa. Namun Presiden Iran menegaskan, Iran telah melaksanakan seragan dengan tingkat presisi yang tinggi.
Detail serangan Iran
Iran melancarkan serangan ke Israel mulai Sabtu malam 13 April 2024 dan berlangsung hingga Ahad pagi 14 April 2024. Durasi serangan Iran berlangsung sekitar 5 jam.
Selama periode serangan itu, Iran melancarkan lebih dari 300 roket, terdiri dari 270 drone, 120 misil balistik dan 30 rudal cruise. Sebagian besar serangan Iran dilancarkan dari wilayah Iran, yang berjarak berjarak sekitar 1.770 km. Artinya, serangan itu melintas wilayah udara dua negara: Irak dan Suriah.
Selain, juga terjadi sekitar 55 serangan roket dari arah Lebanon Selatan.
Kepala Staf Iranian Armed Forces, Major Jenderal Mohammad Hossein Bagheri mengatakan, sasaran utama serangan Iran adalah pangkalan udara Nevatim, yang dijakdikan pangkalan pesawat F-35 yang menyerang Konjen Iran di Damaskus pada 1 April 2024.
Beberapa hari ke depan, akan muncul lebih banyak informasi tentang detail serangan Iran ke Israel.
Alasan dan persiapan Iran
Iran menegaskan, serangan sekitar 350 terhadap Israel itu adalah tindakan balasan terhadap penyerangan Israel terhadap kantor Konsulat Jenderal Iran di Damaskus Suriah pada Senin 01 April 2024, yang menewaskan 7 orang, termasuk Mohammed Reza Zahedi, komandan Revolutionary Guards (IRGC), and dan komandan senior IRGC Mohammad Hadi Haji Rahimi.
Menlu Iran menegaskan, Iran telah memberitahukan semua negara tetangganya (terutama Turki, Suriah, Lebanon, Jordan dan Mesir) tentang rencana serangan Iran, 72 jam sebelum serangan dilaksanakan.