Rusia menggunakan bom nuklir di Ukraina berada pada posisi kurang dari satu atau 0,1 sampai 0,99 dengan hitungan skala satu sampai sepuluh.
Di artikel sebelumnya telah ditegaskan bahwa kemungkinanNamun jika asumsi itu menjadi kenyataan, betapapun kecilnya, pertanyaan kunci berikutnya adalah kota-kota Ukraina mana yang paling potensial dijadikan sasaran bom nuklir?
Sebelum lanjut, secara pribadi perlu ditegaskan penolakan keras terhadap penggunaan bom nuklir dengan alasan apapun, seperti yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki.
Artikel ini lebih merupakan analisis sekaligus antisipasi terhadap kemungkinan penggunaan senjata nuklir di Ukraina.
Konsentrasi pertempuran
Pandangan sekilas ke peta geografis negara Ukraina akan segera terlihat bahwa pada awal-awal pertempuran (Februari-April 2022), dinamika pertempuran umumnya berlangsung di separuh wilayah Ukraina, yakni dari tengah (Kyiv) hingga Laut Mati.
Semakin ke timur, pertempuran makin terkonsentrasi di wilayah Timur (dari utara ke selatan).
Tidak terlihat intensitas pertempuran mulai dari wilayah tengah (Kyiv) hingga perbatasan Ukraina dengan Polondia-Slovakia-Hongaria di barat.
Jumlah penduduk labil di setiap kota
Di Ukraina tercatat setidaknya ada sekitar 7 kota besar di Ukraina, dengan jumlah populasi yang bervariasi: Kyiv (+/- 2,9 juta jiwa); Kharkiv (+/- 1,4 juta), Odessa (+/- 1 juta jiwa); Dnipro (+/- 1 juta jiwa); Lviv (+/ - 721 ribu jiwa); Zaporizhzhia (+/- 738 ribu jiwa).
Namun perlu segera dibuat catatan bahwa statistik tentang jumlah penduduk di setiap kota Ukraina yang terpublikasi saat ini masih menggunakan data sebelum perang dan karena itu tidak bisa dijadikan acuan analisis.