Sejauh ini, tidak ada data pasti yang tersedia tentang berapa sudah korban tewas dalam perang Ukraina-Rusia, yang sudah berlangsung selama 152 hari (24 Februari s.d 25 Juli 2022).
Semua angka korban tewas yang diberitakan media-media, umumnya masih angka perkiraan. Bukan merupakan figur yang sesungguhnya. Rusia sendiri tidak pernah mengumumkan korban tewas dan cedera tentaranya yang bertempur di Ukraina.
Sebaliknya, pada 31 Mei 2022, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengakui, rata-rata 60 hingga 100 tentara Ukraina yang tewas per hari plus 500 mengalami cedera setiap hari.
Pada Juli 2022, masing-masing dari Bill Rurns (Direktur CIA), Richard Moore (Kepala MI6 Inggris) dan Mikk Marran (Dinas Intelijen Luar Negeri Ukraina) mengatakan, Rusia telah kehilangan paling kurang 15.000 tentaranya di Ukraina, dengan rata-rata 100 (seratus) tentara yang tewas setiap hari.
Secara teoritis, penghitungan jumlah korban pasukan kombatan dalam perang biasanya mengacu pada dua kategori: Killed in Action (KIA) yakni tentara yang tewas dalam pertempuran; kedua Wounded in Action (WIA) yakni kombatan yang cedera dalam pertemuran, dan sebagian yang cedera ini juga pada akhirnya tewas.
Prajurit combatan yang ditangkap dan menjadi tawanan perang, atau dinyatakan hilang, biasanya belum dimasukkan dalam dua kategori itu, tetapi dihitung-diposisikan sebagai kategori ketiga.
Sebagai contoh, semua perhitungan korban tewas di pihak Rusia mencakup para unsur Rosgvadiya (National Guard), FSB (pengganti KGB) dan tentara non-organik lainnya, termasuk pasukan militia Luhansk dan Donestsk yang berbasis di wilay Donbas (timur Ukraina) yang didukung oleh Rusia.
Dengan menggunakan tiga kategori itu, pihak Amerika memperkirakan sekitar 20.000 tentara Rusia yang tewas. Selanjutnya pada 29 Juni 2022, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, mengatakan sudah 25.000 tentara Rusia yang tewas dalam perang Ukraina.
Di pihak lain, berdasarkan data hingga 19 Juli 2022, tentara Ukraina yang sudah tewas konon telah mencapai 38.000 prajurit.
Perhitungan pihak barat (terutama Amerika dan Inggri) tentang tentara Rusia yang tewas menggunakan sumber tertutup, antara lain melalui agen-agen intelijen Barat di Rusia yang mengurusi korban tewas, laporan unit-unit tempur Rusia yang melaporkan tentara yang meninggal dunia, atau melakukan penyadapan (intercept) terhadap laporan korban di pihak Rusia.