Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Takziyah: Darwis Kamaruddin

27 Mei 2022   16:43 Diperbarui: 27 Mei 2022   17:14 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh, keabadian semata hanya milik Allah swt. Dan semua kita, pada waktunya akhirnya akan fana juga.

Hari ini, Jumat, 27 Mei 2022, saya menerima kabar duka: seorang sahabat, Darwis K, salah satu anggota Delima (Alumni Pesantren IMMIM Makassar, Angkatan 1979-1985), yang meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam, Makassar, pukul 14.07 WITA. Rencananya, jenazah akan dibawa untuk dimakamkan di Palu Sulawesi Tengah pada 28 Mei 2022.

Bernama lengkap Muhammad Darwis Kamaruddin, namun kami sesama angkatan 1979-1985 lebih akrab memanggilnya dengan Darwis K saja.

Seingat saya, Darwis K hanya sampai kelas 3 di Pesantren, kemudian lanjut di MAN-1 Alauddin, Makassar (saya tidak tahu, apakah setelah itu pernah pindah SMA lagi).

Sejak tammat dari IMMIM tahun 1985, secara pribadi, saya tak pernah lagi berjumpa langsung dengan almarhum. Namun saya cukup aktif mengikuti kabar-kabari-nya melalui teman-teman Delima. Terakhir saya mendengar, beliau sempat bergabung dan aktif di sebuah Partai Politik.

Di setiap angkatan alumni, pasti ada satu-dua orang santri yang sangat layak dikategorikan seniman. Nah, untuk Delima, Darwis K. adalah salah satu seniman yang genuine. Waktu masih di pondok, saya selalu menikmati tiap kali melihatnya menyanyi sambil bermain guitar (gaya petikan gitarnya sangat khas).

Dan tiap kali teringat kepada almarhum, atau setiap kali namanya disebut-sebut oleh teman-teman Delima lainnya, yang langsung terbayang di benak saya adalah sikap dan perilaku santun-nya yang nyaris sempurna. Dan ini ada ceritanya.

Ketika Darwis K. keluar-pindah dari Pesantren IMMIM untuk lanjut di MAN-1 Alauddin Makassar, sekitar tahun 1983, kebetulah saat itu, salah satu guru senior di MAN-1 adalah paman saya (Abdul Kadir Andany).

Nah, beberapa bulan setelah aktif belajar di MAN-1, ada satu peristiwa yang melibatkan nama Darwis K. Dan peristiwa itu kemudian dirapatkan di Dewan Guru. Menurut cerita paman saya, sidang Dewan Guru awalnya sepakat mengambil keputusan yang merugikan Darwis K, sebagai siswa MAN-1.

Namun paman saya dan beberapa guru MAN-1 lainnya mencoba bertahan dan mempertahankan Darwis K., dengan argumen bahwa anak ini (maksudnya Darwis K), meskipun agak nakal sebagai remaja, tetapi Darwis K. adalah anak yang amat sopan dan sangat santun dalam berperilaku dan bergaul dengan siapapun, termasuk kepada guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun