Pada Kamis, 24 Februari 2022, sekitar pukul 04.40 CET (10.40 WIB), Rusia akhirnya mengawali serbuan militer udara-darat-laut ke wilayah Ukraina, dari tiga arah: utara (dari arah Belarusia) dari timur laut di wilayah Donbas (Luhansk dan Donetsk), dan tenggara dari arah semenanjung Crimea menuju Odesia.
Berita-berita awal dari medan pertempuran (setelah 6 jam pertempuran berlangsung), menunjukkan perlawanan tentara Ukrania tidak/kurang efektif menahan laju-penetrasi tentara Rusia ke berbagai kota Ukraina. Jumlah korban tewas dan cedera belum diumumkan. Tapi jumlahnya bisa diperkirakan akan mencapai ribuan orang.
Beberapa sumber menyebutkan, sebagian unit tentara Ukrania di beberapa titik pertahanan memilih menyerah dan meletakkan senjata dan meninggalkan lokasinya. Dan itu berarti mereka menjadi tawanan perang.
Pertanyaan kuncinya: akan sejauh apa tentara Rusia akan merangsek masuk ke wilayah Ukrania?
Jawaban awalnya: Vladimir Putin tampaknya membuka opsi paling ekstrem terkait penguasaan atau pendudukan wilayah Ukraina.
Dalam pidatonya, beberapa menit menjelang awal serbuan pada pukul 04.40, Putin mengisyaratkan dirinya siap mengambil kebijakan dengan risiko tertinggi:
Kutipan terjemahan pidato Putin 24 Februari 2022:
"Rusia is one of the greatest nuclear powers in the world", adding: "A few words to those who might be tempted to interfere in the unfolding events from the outside. Anyone who tries to hinder us and...create a threat for our country and our people must know that the response will be immediate and will lead to consequences that you have never faced in your history. We are ready for any scenario. All necessary decisions in this regard have been taken. I hope you hear me."
Kalimat Putin itu menunjukkan ia tidak menggertak. Putin siap mengambil opsi dengan risiko tertinggi (termasuk penggunaan senjata nuklir).
Putin menegaskan, semua pihak yang mencoba mengancam Rusia akan direspon dengan segera dan akan menghadapi konsekuensi yang belum pernah terjadi dalam sejarahmu.