Sejenak, lupakan Taliban juga suara tembakan dan dentuman roket. Mari bicara soal daya tarik sorotan mata dan kecantikan wanita suku Pashtun di Afghanistan.
Para pemerhati kecantikan wanita dari berbagai duku/etnis di dunia menyimpulkan, hanya ada beberapa suku di dunia yang wanitanya memiliki kecantikan di atas rata-rata: wanita suku Yazidi (Irak), Uighur (China), Maori (Selandia Baru), Ladakhi (Kashmir), Kalasha (Pakistan), Chuckchi (Semenanjung Chukchi, Rusia), Kazak (Kazakhitan). Dan konon juga wanita asal Dayak Kalimantan.
Namun jika menyandingkan foto-foto terbaik wanita dari berbagai suku itu, yang memang semuanya sungguh cantik dan menggoda, apalagi kalau melihatnya secara langsung, sorotan mata dan kecantikan wanita Pashtun tetap lebih unggul dan lebih menggoda.
Mata wanita Pashtun adalah kombinasi antara warna bola mata yang kehijauan dan/atau kebiruan; dengan garis lingkaran berwarna hitam tepian bola mata; ditingkahi garis-garis tipis berwarna coklat atau ungu; serasi dengan dengan alis yang tidak tipis dan juga tidak tebal; lalu lekukan pelupuk mata yang nyaris sempurna. Dan yang paling menggoda dari semuanya adalah sorotan bola matanya.
Daya pikat sorotan mata wanita Pashtun mungkin hanya bisa disandingkan dan dibandingkan dengan sorotan mata wanita Yazidi di Irak.
(Referensi: https://www.indonesiana.id/)
Saya lantas teringat pada perdebatan bahwa kecantikan itu relatif. Buat saya, kecantikan itu ukurannya jelas dan pasti. Yang relatif itu adalah ketertarikan dan selera orang yang melihat dan menilainya.
Dan ukuran kecantikan adalah "keserasian" atau "harmonisasi yang maksimal" antar berbagai bagian wajah seorang wanita: jidat, mata, alis, pipi, pelipis, hidung, bibir, dagu. Tak ada bagian wajah yang menonjol. Contoh klasik tentang kecantikan wanita adalah Lady Diana, mantan istri Pangeran Charles dari Inggris. Semua orang cenderung mengatakan Lady Diana cantik. Tapi tidak semua orang tertarik pada kecantikan Lady Diana. Artinya kecantikan itu ukurannya jelas dan pasti. Yang relatif itu adalah selera orang yang melihatnya. Hehehehe.
Dan konon, daya tahan (baca: endurable atau keberlanjutan) kecantikan wanita Pashtun, dari zaman dulu hingga saat ini, karena wanita Pasthun relatif ketat mempertahankan garis keturunan (umumnya hanya menikah dengan lelaki dari suku Pashtun juga). Persis sama dengan wanita Yazidi di Irak, yang juga umumnya hanya menikah dengan lelaki dari suku Yazidi.