Wukuf di Arafah tanggal 09 Dzul-hijjah 1441H akan jatuh pada sekitar tanggal 30/31 Juli 2020.
Namun karena wabah Covid-19, setidaknya ada tiga skenario terkait pelaksanaan haji tahun 2020M/1441H.
Pertama, haji ditiadakan alias tidak ada pelaksanaan ibadah haji.
Kedua, haji tetap dilaksanakan, namun quota jumlah jemaah dari setiap negara akan dibatasi seminimal mungkin.
Ketiga, haji dilaksanakan normal seperti tahun-tahun sebelumnya, jika sudah ditemukan vaksin efektif untuk Covid-19 dalam satu dua bulan ke depan.
Dari tiga skenario itu, skenario pertama dan kedua, yang paling mungkin terjadi. Dan semua umat Islam berdoa khusyu' untuk skenario ketiga.
Keputusan dari Pemerintah Saudi Arabia terkait tiga skenario tersebut diperkirakan akan dimaklumatkan pada awal atau pertengahan bulan Ramadhan 1441H, atau sekitar Mei 2020. Bagi Pemerintah Saudi Arabia sendiri, keputusan ini akan menjadi kebijakan paling sulit. Terlalu banyak faktor yang perlu ditimbang.
Faktor yang nantinya paling menentukan adalah seberapa besar dinamika perkembangan kasus Covid-19 di Saudi Arabia (per hari ini, Selasa 31 Maret 2020 pukul 07.00 GMT, jumlah kasus positif Covid-19 di Saudi sebanyak 1.453 kasus).
Tanda-tanda kiamat di depan mata! Dan bersiaplah menghadapi perdebatan hukum yang akan jauh lebih seru dibanding perdebatan soal shalat jumat dan shalat berjamah di masjid di tengah merebaknya wabah Covid-19.
Syarifuddin Abdullah | 31 Maret 2020/ 07 Sya'ban 1441H
Catatan: artikel ini dibuat berdasarkan hasil bincang dengan seorang teman, Sdr. MS, yang kini bermukim di Riyadh.