Ada satu kota dan wilayah permukiman di Belanda yang posisi tanahnya 6,7 (enam  koma tujuh) meter di bawah permukaan laut, yaitu kawasan Nieuwerkerk, yang berjarak hanya sekitar 30 km ke arah timur dari Kota Den Haag. Tapi Kota Nieuwerkerk tetap kering, permukimannya asri dan hijau, seperti wilayah lainnya di Belanda.
Sekedar catatan, Kota Den Haag hanya 0,8 meter di atas permukaan laut (mdpl); Amsterdam 2 mdpl; dan Rotterdam 1 mdpl. Artinya kalau terjadi air pasang yang ekstrem, tiga kota utama di Belanda ini pasti akan tergenang air. Tapi tidak, tuh.
Biar fair, beberapa kali Belanda juga pernah mengalami banjir besar. Salah satu yang terparah, banjir tahun 1953, yang bahkan menelan korban tewas 1.836 jiwa dan mengakibatkan kerusakan properti yang parah. Sejak itulah Belanda merancang secara sistematis tentang mengelola air bah.
Kurang lebih selama satu tahun berkeliling ke berbagai pelosok Belanda, mengunjungi beberapa museum terkait banjir dan wilayah rawan banjir.
Dengan kacamata seorang amatiran, mengamati sistem pengendalian banjir, dan saya tiba pada kesimpulan yang sangat sederhana: sistem pencegahan banjir di Belanda hanya mengacu pada tiga konsep dasar, yaitu tanggul, pintu air, dan pompa.
Pertama, tanggul
Sebagai gambaran (silakan membuka peta google), sepanjang pantai barat dan utara Belanda, yang berhadapan dengan Laut Utara (North Sea), yang terlihat adalah tanggul yang berlapis-lapis, yang selalu dirawat.
Dan sebagian tanggul itu memang tidak tanggung-tanggung: tingginya bisa berupa bukit dan ketebalan bervariasi yang mencapai belasan meter. Sebagian tanggul itu secara periodik direklamasi (ketinggian dan lebarnya ditambah).
Jika Anda berkesempatan jalan-jalan ke pantai Scheveningen di Den Haag, pantainya sangat indah, pasir putih (lebih tepatnya krem). Dan pantai Scheveningen itu sepenuhnya adalah buatan, dan sekaligus difungsikan sebagai tanggul.
Di bagian utara Belanda, ada sebuah Teluk yang kedua bibir teluknya disambung dengan tanggul sepanjang 32 km, dan tanggulnya sekaligus difungsikan sebagai jalan tol dengan dua jalur (lane) di masing-masing arah. Jalan/tanggul ini menghubungkan kawasan Den Ouver dengan Knoppunt/Zurich.
Kedua, pintu air
Di semua kanal/sungai di Belanda, akan terlihat pintu air yang berlapis-lapis dalam setiap jarak tertentu, mulai dari pintuair ukuran kecil sampai ukuran besar bahkan raksasa.
Sekitar awal Februari 2020, saya berkunjung ke "museum penangangan banjir" yang disebut Keringhuis (rumah banjir) atau Maeslantkering di kawasan Hoek van Holland (Hook of Holland), yang terletak di perbatasan Rotterdam dan Den Haag (fotonya dijadikan foto ilustrasi artikel ini).