Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Duka Bangsa kepada BJ Habibie

12 September 2019   03:14 Diperbarui: 12 September 2019   03:26 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketulusannya nyaris sempurna. Dalam setiap jejak langkahnya. Kepada ilmunya dan bangsanya. Juga kepada Ainun, istrinya.

Ketulusan yang nyaris total. Itulah kekuatan dan pesona Habibie. Ketulusan yang kadang terkesan lugu. Tak jarang ia jadi korban keluguannya.

Dalam banyak hal, ia berpandangan dan bersikap melampaui zamannya. Sangat jarang yang mampu mengikuti cakrawalanya.

Saya mengamati sosok Habibie sejak awal 1990-an. Dan kesimpulan saya: sulit menemukan tingkahnya, geraknya, mimiknya, gesturnya atau pernyataannya yang menyiratkan keangkuhan.

Untuk poin ini, sejauh pengamatan saya, Habibie adalah salah satu tokoh nasional yang nyaris tidak memiliki saraf keangkuhan.

Padahal, kalau mau jujur, Habibie sungguh memiliki banyak hal yang membuatnya bisa dan berhak untuk angkuh, jika mau.

Selamat jalan Habibie!!!

(dalam bahasa Arab, kata habibie bermakna kekasihku)

Syarifuddin Abdullah | Den Haag, Rabu, 11 September 2019/ 12 Muharram 1441H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun