Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

[Resensi Film] "Anna", Film Spionase yang Gagal Memukau?

27 Juni 2019   08:29 Diperbarui: 27 Juni 2019   08:54 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Variety

Layar film diawali dengan serangkaian penangkapan di Moskow terhadap sejumlah orang yang bekerja di berbagai profesi pada tahun 1985. Tidak ada narasi penjelasan, kenapa? Tapi tampaknya itu "operasi pembersihan" yang dilakukan oleh dinas rahasia Soviet, KGB, terhadap orang-orang yang dicurigai sebagai mata-mata untuk kepentingan  lembaga atau negara asing.

Lalu, settingan waktu berpindah 5 tahun kemudian, 1990: ke sebuah pasar tradisional (Izmailovo Market), yang terletak di pinggiran timur kota Moskow, yang sebagian besar kios-kios dan lapaknya khusus menjual barang-barang loakan dan souvenir khas Rusia. 

Di tengah keramaian pasar (kebetulan saya pernah mengunjungi pasar ini di awal Mei 2019), kamera menyorot seorang lelaki bernama Samy (diperankan Jean-Baptiste Puceh), yang diperintahkan oleh bosnya untuk meng-hunting wanita cantik yang potensial dipoles menjadi model kelas dunia.

Singkat cerita, Samy terpikat melihat kecantikan seorang wanita penjual di sebuah kios, yang menyebut namanya: "Anna", ketika Samy bertanya "What is your name?" Sesaat kemudian, menara Eifel tampil di layar, yang menunjukkan Anna telah berada di Paris, kota model dan mode, dan Anna pun segera menjalani kehidupan glamour.

Dengan flash-back, tiga tahun sebelumnya, penonton "diberitahu" latar belakang Anna yang sesungguhnya: agen spy KGB, pembunuh berdarah dingin, yang apik menggunakan semua jenis senjata, tak pernah meleset saat menyasar targetnya. Ia direkrut dan bekerja dengan imbalan janji: akan bebas setelah aktif melaksanakan perintah selama 5 tahun.

Setting periodisasi film Anna memang berbelit, meloncat-loncat: berawal pada tahun 1985, lalu meloncat ke tahun 1990, kemudian mundur tiga tahun sebelumnya (1987), lalu pindah lagi beberapa bulan ke depan, mundur lagi enam bulan kemudian, dan begitu seterusnya. Peralihan maju-mundur periodisasi waktu berlangsung rata-rata setiap seperempat jam, dari total durasi film selama sekitar 115 menit.

Dengan profesi sebagai model di Perancis, Anna memiliki cover job yang nyaris tanpa cacat dan sulit disingkap. Cover job itu membuatnya leluasa melaksanakan setiap penugasan dengan baik.

Namun tak pernah ada cover job yang benar-benar sempurna. Kedok-nya terdeteksi oleh Lenny/Leonard Miller, agen handler CIA (yang diperankan kurang meyakinkan oleh Cillian Murrphy), yang kemudian memaksa Anna bekerja untuk CIA. Setelah diancam akan diblowup jika menolak, Anna tentu tak punya pilihan lain.

Dari segi plot, sepintas alur cerita film Anna bisa dibilang standar banget: tidak ada tikungan plot yang menggoda dan memicu gairah dan penasaran pemirsanya.

Dalam adegan-adegan aksi thriller-nya, juga terkesan berlebihan. Agak sulit memadukan antara Anna yang berbadan ceking dan tak berotot, dan tuntutan skenario sebuah film aksi. 

Akibatnya, saat bertarung "tangan kosong" atau "tangan berisi" (pake pisau, senjata, piring pecah atau apapun) dan Anna memenangkan pertarungan tanpa lecet sedikit pun, kesannya memang seperti film superhero. Padahal daya pikat sebuah film spy justru terletak ketika ia diproduksi senormal dan sealami mungkin, bukan seperti film "Batman" dan "Spiderman."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun