Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

[Resensi Film] "Anna", Film Spionase yang Gagal Memukau?

27 Juni 2019   08:29 Diperbarui: 27 Juni 2019   08:54 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Variety

Karena itu, jika disandingkan dengan film yang segenre, "Red Sparrow" atau "Nikita" misalnya, menonton "Anna" awalnya memang membosankan, bahkan kadang menjengkelkan. Plot yang berbelit-belit, melalui flash-back yang terkesan tak disetting dengan apik, yang mestinya bisa membuat film Anna menjadi menggairahkan, malah justru mengganggu keasyikan penonton.

Dan seperti umumnya film-film spionase, cerita Anna memang klasik: terpaksa dan/atau dipaksa oleh keadaan untuk bekerja pada dua lembaga intelijen yang saling bermusuhan. Di sini Anna sebenarnya diharapkan tampil dan ditampilkan dalam kondisi ketegangan psikologis tanpa jeda. Namun tak satu pun adegan yang sungguh menampilkan ketegangan psikologis Anna yang genuine sebagai seorang agen ganda.

Film Anna juga tampak lemah dari segi riset historisnya: pertama, mobil jenis Mercedes SUV, yang menabrak mobil antik Soviet jenis Trabant, belum diproduksi pada tahun 1985. Kedua, pada settingan periode tahun 1987, saat terperangkap menjadi pelacur, Anna terlihat menggunakan laptop, yang sebenarnya baru diperjuabelikan beberapa tahun kemudian; ketiga, saat selesai membunuh Vassilieve, bos KGB (yang diperankan Eric Godon), Anna terlihat mencuri data dengan menggunakan hard-drive portable atau USB yang notabene baru ada di pasaran sekitar satu dekade kemudian.

Sebagian penonton mungkin sulit mendeteksi dan memperkirakan apalagi menentukan apa sebenarnya yang diinginkan oleh seorang wanita cantik bernama Anna di film Anna. Tapi di ujung film, Anna tampaknya menyelami dan sepenuh jiwa menjalankan doktrin mentornya: "Never put your faith in men. Put your faith in yourself." Anna membenturkan dua lelaki dan/atau lebih tepatnya dua lembaga telik sandi, karena ia paham betul, kedua lembaga itu takkan mungkin menepati janji pembebasannya.

Makanya, jika Anda seperti saya yang tidak terlalu tangkas mengikuti plot yang berbelit, mungkin Anda juga perlu menontonnya beberapa kali, sebelum menyimpulkan bahwa Anna adalah film spionase yang gagal memukau.

Syarifuddin Abdullah | 27 Juni 2019/ 24 Syawwal 1440H

-------------------

Judul film: Anna

Sutradara: Luc Besson

Pemain kunci: Sasha Luss sebagai Anna; Luke Evans sebagai Alex Tchenkov, agen handler KGB; Cillian Murrphy sebagai Lenny Miller, agen handler CIA; Hellen Mirren sebagai Olga, mentor atau case officer KGB; Eric Godon sebagai Vassilieve, bos KGB; Jean-Baptiste Puceh sebagai Samy, pemburu wanita model potensial. 

Tanggal pentas: 21 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun