Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Monumen yang Tercipta dari Momentum

2 Desember 2018   23:50 Diperbarui: 2 Desember 2018   23:56 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: transformyourbrilliance.com

Serangkaian rekayasa yang tak matang digelindingkan. Kain dibakar, menara dicurigai, riwayat tak dihormati dan keyakinan dilecehkan; Ketumpulan kreativitas dalam mengambil kesimpulan mengakibatkan gerakan jurus mabuk: zig-zag tak berpola.

Kecemasan tak berdasar memicu gairah keraguan; keraguan menjelma jadi kebencian; kebencian memompa permusuhan; permusuhan akhirnya  menghalalkan segala upaya, dengan argumen yang rapuh pula.

Mempraktekkan teori yang belum dipahami seutuhnya; memulai rekayasa tanpa mengantisipasi cara mengakhirinya; Ketika gagal membalas spontanitas dengan spontanitas yang berimbang, akibatnya adalah gagap dan gugup.

Upaya mencegah terjadinya momentum justru mengkristalkan momentum, yang akhirnya menjelma jadi monumen. Pada titik itu, tiap upaya meruntuhkan monumen akan dikutuk sebagai sikap anti sejarah, yang tak layak menjadi penghuni masa depan.

 Syarifuddin Abdullah | 02 Desember 2018/ 24 Rabiul-awal 1440H.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun