Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

#2018KitaTetapBersaudara

30 Agustus 2018   23:00 Diperbarui: 31 Agustus 2018   07:13 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak harus menunggu tahun 2019. Tapi mulai detik ini juga, pada sepertiga terakhir tahun 2018, dan seterusnya, semua pihak harus menegaskan kembali tekad untuk tetap bersaudara. Apapun hasil perhelatan 2019.

Saya mencermati intensitas perdebatan dan dinamika antara tetap dan/atau ganti pada tagar #2019. Dan sementara saya berkesimpulan: sebagian besar dalilnya mulai zigzag, tak lagi berbasis pada asas manfaat kebangsaan dan kenegaraan. Argumen pendukung yang dikemukakan terkesan kuat tak lagi tulus. Mudah-mudahan saya keliru rasa.

Di tengah suasana gaduh seperti itu, kita kesulitan untuk mengidentifikasi manfaat yang benar-benar urgen untuk ngotot berpihak ke salah satu dari dua pihak, khususnya bila pada akhirnya, pemihakan itu justru akan berujung pada adu nyali dan adu otot.

Dan saya pikir, kegaduhan itu terpicu oleh kecenderungan untuk terlalu menghitung variabel jangka pendek, sembari mengabaikan perjuangan jangka panjang. Akibatnya, bising dilawan dengan berisik, kemudian berisik dilawan dengan ribut. Percakapan yang tak lagi menggugah rasa, tak pula merangsang nalar.

Dan banyak yang mungkin lupa bahwa persaudaraan yang berbasis kebangsaan adalah sebuah konsensus, yang dalam ilmu sosial disebut kontrak sosial. Dan tiap konsesus menuntut semua pihak untuk legowo mengajukan konsesinya (mengalah). Ketulusan berkonsesi itulah yang akan merawat semangat kebersamaan. Namun rangkaian silogisme inilah yang akhir-akhir ini absen dalam dinamika perdebatan Tagar.

Syarifuddin Abdullah | 30 Agustus 2018/ 18 Dzul-hijjqh 1439H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun