Dan akhirnya ketemu jawaban sementara atas pertanyaan saya selama ini, dan barangkali juga oleh banyak orang tentang: siapa orang yang berjasa menggagas pertama kali ide pengadaan THR (Tunjangan Hari Raya)?
Sebuah artikel di detikcom (4 Juni 2018) memuat hasil wawancara Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, yang menegaskan bahwa pencetus pertama THR adalah seorang tokoh nasional yang bernama Soekiman Wirjosandjojo (lihat lampiran biodatanya).
Jika informasi awal itu benar, sungguh besar jasa beliau. Sebab harus diakui, THR merupakan salah satu kreativitas kesejahteraan, yang sejauh ini, mampu bertahan dan selalu menebar senyum kebahagiaan di wajah para pekerja dan keluarga di Indonesia, tiap kali menjelang lebaran Idul Fitri.
Dalam agama Islam, dan saya pikir juga di agama lain, salah satu ciri amal baik adalah yang membahagikan banyak orang. Melalui artikel pendek ini, secara tulus, saya mendoakan beliau masuk surga, amin.
Bila ada yang berminat menulis biografinya (konon belum ada), saya mengusulkan judul bukunya: "Soekiman Wirjosandjojo, Sang Bapak THR". Sepertinya, banyak yang bakal setuju jika di setiap kota kota, didirikan tugu kenangan untuk yang mulia Soekiman Wirjosandjojo.
Seorang kawan lantas berkomentar jenaka begini: kira-kira ada nggak, yah, tokoh nasional saat ini, yang berani berimprovisasi misalnya dengan memutuskan bahwa nilai THR harus dua atau tiga kali besaran gaji bulanan? Hehehe.
Syarifuddin Abdullah | 05 Juni 2018 / 20 Ramadhan 1439H
Lampiran: Biodata Pencetus THR
Nama lengkap: Soekiman Wirjosandjojo
TTL: Solo, tahun 1898
Pendidikan: setelah menempuh pendidikan di ELS, melanjutkan studi  ke STOVIA (Sekolah Dokter) di Jakarta. Di usia 29 tahun, lulus dari Universitas Amsterdam, Belanda, Jurusan Kesehatan.