Sebuah kapal bantuan kemanusiaan milik Kerajaan Saudi Arabia (KSA) diserang oleh kapal-kapal perang Iran di tengah laut Teluk Persia.
Sesaat kemudian, Frigate KSA melancarkan counterattack (serangan balasan): menghancurkan angkatan laut Iran.
Lalu, Iran meluncurkan serangan rudal ke wilayah Saudi. Tapi angkatan udara KSA, dengan menggunakan rudal Patriot berhasil menggagalkan dengan mengintersep serangan rudal Iran di udara.
Lalu turun perintah di markas komando KSA untuk melancarkan serangan udara besar-besaran ke seluruh wilayah Iran. Hasilnya, reaktor nuklir Bushehr berhasil dihancurkan, pangkalan Badr Air Force hanya sisa puing-puing, begitu juga instalasi-instalasi militer Iran lainnya.
Setelah serangan udara dinyatakan sukses sesuai rencana, militer KSA kemudian menurunkan pasukan terjung payung, pendaratan tank-tank ke daratan Iran dan tampak pasukan infanteri KSA menduduki Teheran, ibukota Iran, secara total. Anehnya, tak terlihat satu pun tentara Iran di Teheran, kecuali panglima pasukan Brigade Al-Quds, jenderal Qasim Sulaimani, yang berhasil ditangkap oleh unsur Saudi Strike Force di Markas Besar pasukan Brigade Al-Quds, yang kalimat di logonya telah diubah menjadi "Sembahlah ayat setan dan taatilah".
Tayangan lanjutan memperlihatkan militer KSA memasuki Teheran, dan disambut oleh rakyat Iran. Sebuah pesawat KSA menyebar selebaran yang bertulisan "Peace be upon you, we are with you". Rakyat Iran merasa gembira telah dibebaskan oleh militer KSA dari kezaliman dan penindasan rezim mullah Iran. Lalu terlihat massa rakyat Iran mengangkat beberapa foto Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) yang disambut seperti seorang penakluk.
Catatan:
Cerita di atas adalah sinopsis sebuah film kartun tiga dimensi berjudul "Saudi Strike Force", versi aslinya berdurasi 6,06 menit, yang pertama kali direlease oleh situs harian Ar-Riyadh, KSA di Youtube sejak 17 Desember 2017, dan diedarkan dalam tiga bahasa sekaligus: Arab, Inggris dan Persia.
Operasi serangan KSA terhadap Iran, yang digambarkan sukses sesuai rencana itu dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman.
Tapi para Netizen di negara-negara Arab mengolok-olok, yang antara lain mengatakan: "Mimpi!!!... Bagaimana mungkin pasukan Saudi mampu menduduki Teheran? Wong, menduduki dan merebut Sana'a, ibukota Yaman saja tidak mampu."
Karena itu, stasiun televisi Aljazeera mengomentari vidoe kartun itu dengan mengatakan, "Ini sekedar video atau sebuah khayalan atau harapan?"