Tidak aneh bila sering muncul kesimpulan yang justru bertolak belakang dangan fakta dan fenomena sosial yang tampak nyata di depan mata.
Dan kalau mau jujur, sepanjang penelusuran saya, tidak ada kajian sosial keagamaan di Amerika, Eropa Barat atau Timur (baca: Timur Tengah dan Asia), yang pernah memprediksi bahwa pada dekade kedua Abad Ke-21 akan muncul gerakan keagamaan, semacam ISIS, yang menyibukkan aparat keamanan di hampir semua negara di dunia.
Maka jangan heran, ketika muncul Al-Qaedah pada pertengahan 1980-an di Afganistan dan Pakistan, yang mencapai puncaknya ketika terjadi serangan 9/11 di Amerika, kemudian disusul ISIS di Irak dan Suriah pada 2014, yang menampilkan kebengisan, hampir semua pakar sosial keagamaan bingung menawarkan solusi alternatif, kecuali solusi keamanan.
Dan rada-radanya, kebingungan itu masih akan berlanjut. Akibatnya, sekali lagi, mungkin kita masih akan sering harus terpaksa memprediksi sebuah prediksi, dan prediksi atas prediksi itu masih harus diprediksi lagi, dan begitu seterusnya.
Syarifuddin Abdullah | 30 Agustus 2017 / 08 Dzul-hijjah 1438H.