Biar rileks mencermati aksi 4 Nop, dalam sebuah obrolan santai di sebuah warung kopi, semua hadirin sepakat bersantai mengisi waktu sambil mengutak-atik tanggal 4 Nopember 2016, yang dipilih sebagai hari aksi Bela Islam Babak II.
Kalau dibaca dengan sistem penanggalan bahasa Inggris, 4 Nop adalah eleven-fouratau 11/4 (seperti nine-eleven untuk aksi teror di Amerika pada 9/11, maksudnya 11 September).
Jika dikonversi ke tanggalan Hijriyah, tanggal 4 Nop 2016 bertepatan dengan 4 Safar 1438H. Tidak ada juga istimewanya. Tidak ada peristiwa monumental dalam sejarah Islam pada 4 Safar (4-2). Safar adalah bulan kedua dalam almanak Hijriyah.
Sebuah postingan di medsos menyebutkan, 4 Nop adalah tanggal kelahiran Ahok. Saya segera mengeceknya di Mbah Google, ternyata kelahiran Ahok adalah 29 Juni 1966.
Oh, jangan-jangan itu hari pembentukan Front Pembela Islam (FPI). Ternyata tidak juga. Sebab FPI justru dibentuk pada 17 Agustus 1998. Atau kelahiran Habib Rizieq? Setelah dicross-check, Habib Rizieq yang biasa disebut “Imam Besar FPI” itu adalah kelahiran 24 Agustus 1965.
Lantas apa dong?
Seorang peserta diskusi menjelaskannya dengan sentuhan mistis. Jika ditulis dalam format digital 4/11 (4 dibagi 11) hasilnya 0,37. Kalau ditulis 4-11 (4 dikurangi 11) hasilnya minus 7. Bila ditulis dengan format Inggris 11/4 (11 dibagi 4), hasilnya 2,75. Sejenak terdiam, lalu teman tadi menyimpulkan, semua hasil pengurangan dan pembagian itu tidak memiliki makna mistis.
Jika ditulis lengkap 4-11-2016, lalu semua angka satuannya berdiri sendiri lalu dijumlahkan (4+1+1+2+0+1+6) hasilnya adalah 15. Menurut teman tadi, 15 juga tidak ada sentuhan mistisnya.
Tiba-tiba seorang peserta diskusi berteriak “gua ketemu rahasianya”. Semua peserta diskusi lainnya terdiam, menanti penjelasan penemuan itu.
Perhatikan deh, Bela Islam Babak-I digelar pada Jumat 14 Oktober 2016 (14-10). Sementara dari Jumat 14 Oktober ke Jumat 4 Nopember berjarak tiga minggu (21 hari). Karena ada babak-1 dan babak-2, mestinya akan ada babak-3, dan itu jatuh pada tanggal 25 Nop 2016 nanti. Tapi interval 3 mingguan tidak praktis untuk sebuah aksi yang berskala massif.
Dimungkinkan saja, 4 Nop diadopsi dari simbol perlawanan Ikhwanul Muslimin di Mesir yang disimbolkan dengan rab’ah (berarti nama tempat atau angkat empat) yang menunjuk ke empat jari tangan yang berdiri tegak – telunjuk, tengah, manis kelingking – kecuali jempol yang ditekuk. Tapi geseran analisisnya terlalu meloncat-loncat.