Beberapa catatan:
Pertama, meskipun IS memiliki mekanisme otomatis untuk mengganti setiap pimpinannya yang tewas, namun beberapa figur kunci di tiga lini utama (militer, media dan ahli fikhi) diperkirakan telah mempengaruhi kualitas manuver tempur kombatan IS.
Kedua, dari delapan pimpinan kunci IS yang tewas pada 2016, berdasarkan data yang tersedia, belum dapat dijadikan acuan untuk mengatakan bahwa kemampuan tempur IS telah mengalami kelumpuhan.
Ketiga, operasi perebutan kembali Kota Mosul (battle of Mosul) yang rencananya akan digelar pada Oktober 2016 ini, akan menjadi pertempuran sampai darah penghabisan di pihak IS, dan karena itu berpotensi menciptakan pertumpahan darah yang sarat beragam dendam: dendam sejarah, dendam martabat, dendam kebencian, dendam gengsi oleh kekuatan global yang merasa kecolongan ketika IS berhasil menguasai Mosul pada Juni 2014.
Keempat, kalau mencermati pasukan yang akan terlibat dalam Battle of Mosul: pasukan reguler Irak bersama milisi Syiah (people crowd), koalisi pimpinan Amerika Serikat, Peshmerga Kurdistan, dan pasukan darat Turki yang dibantu milisi kabilah Sunni Irak (National Crowd), mengirim pesan bahwa IS diposisikan sebagai musuh bersama yang tidak boleh dianggap enteng. Setiap titik di Kota Mosul akan penuh dengan jasad yang penuh dengan lubang peluru.
Kelima, pertempuran merebut kembali Mosul dari kontrol IS boleh jadi akan dilakukan dengan membumihanguskan Mosul di Irak, dan berikutnya Raqqa di Suriah. Setiap yang bergerak halal diberondong peluru. Sebab pasukan penyerbu – yang jumlah pasukannya tidak/belum dipublikasikan – akan sulit membedakan mana warga Mosul yang menjadi kombatan IS dan mana warga sipil yang terpaksa hidup di bawah kekuasaan IS.
Keenam, bahkan para panglima tempur di setiap unit yang terlibat dalam battle of Mosul belum bisa memastikan bagaimana pertempuran akan berlangsung, dan seberapa lama.
Syarifuddin Abdullah | Kamis, 13 Oktober 2016 / 12 Muharram 1438H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H