Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Liburan Panjang dan Enjoy: Indikator Kemakmuran yang Tidak Terkelola Baik?

5 Mei 2016   12:38 Diperbarui: 5 Mei 2016   16:29 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalin di Tol Jakarta-Cikampek arah Bekasi pukul 21.36 WIB, Rabu (4/5/2016). Ilustrasi: http://properti.kompas.com/read/2016/05/04/223614721/Dalam.7.Jam.32.690.Kendaraan.Menyemut.di.Tol.Jakarta-Cikampek.

Sejak dulu, ada sebuah ungkapan yang masih debatable: kalau ingin mengetahui salah satu indikator kemakmuran sebuah rumah tangga, tengoklah tempat pembuangan sampahnya. Sampah adalah indikator kemakmuran.

Berbanding serupa, sekarang ini, bisa juga dikatakan bahwa macet itu identik dengan kemakmuran di wilayah perkotaan. Meski masih debatable juga, tapi macet adalah indikator banyaknya warga yang mampu membeli kendaraan. Dan kendaraan itu kemudian bertumpuk di jalanan begitu ada liburan panjang.

Menjelang dan selama liburan panjang 5 s.d 8 Mei 2016, berdasarkan laporan akun Twitter Traffic Management CenterPolda Metro Jaya, kemacetan itu sudah terjadi pada hari Rabu sore (4 Mei 2016): “Sejak pukul 17.00 WIB, seluruh jalanan Jakarta sudah dipenuhi kendaraan”, dan berefek sampai ke jantung kota. Seorang teman bercerita, dari Hotel Indonesia di bundaran HI berangkat pukul 15.00, dan baru nyampe di wilaya Pasar Minggu, sekitar jam 17.30”. Pdahal, normalnya ruas itu bisa ditempuh paling lama 60 menit.

Sepanjang Rabu malam sampai Kamis pagi, berbagai stasiun televisi dan radio FM ataupun komunikasi antar warga melalui media sosial, didominasi berita kemacetan di ruas Tol Cikampek.

Dan kondisi kemacetannya ternyata jauh lebih parah dibanding yang diperkirakan. Kemacetan berlangsung sampai Kamis siang (05 Mei 2016). Seorang teman, karena keperluan keluarga di wilayah Bekasi, berangkat dari Jakarta sekitar jam 07.00 dan baru tiba Bekasi (Tambun) sekitar jam 11.00 (perjalanan 4 jam). Karena parahnya, Jasa Marga akhirnya memberlakukan contra flow di ruas tol KM 32 sampai 41.

Padahal, di hari-hari kerja, Tol Cikampek ruas Cawang-Tambun dalam kondisi normal biasa ditempuh sekitar 30 menit. Kalau giliran macet separah apapun, ditempuh paling lama 2 jam (itupun jarang terjadi).

Selain itu, tiga rest area di ruas Cawang-Cikampek (di KM 19, 39 dan 57) menjadi biang kemacetan: banyak kendaraan yang antri masuk ke rest area (pengendara kalelahan atau kelaparan), dan antrian itu mengambil satu jalur dari empat atau tiga jalur tol.

Kesimpulannya, kalau Tol Cikampek ruas Cawang sampai pertigaan ke arah Bandung di km 63, harus ditempuh sekitar 7 jam, itu pasti karena kesalahan antisipasi. Kemacetan ini setara bahkan lebih parah dari kondisi arus lalulintas di musim puncak mudik lebaran setiap tahun.

Sebagai perbandingan, kebetulan saya punya banyak pengalaman menempuh jalur Pantura, baik melalui tol ataupun jalan biasa (Jalan Daendels). Dalam setahun bisa 4 sampai 5 kali menempuh pergi-pulang Jakarta ke Semarang/Solo.

Jika dikaitkan dengan indikator kemakmuran di atas, pengalaman ber-Pantura Ria itu mengajarkan: tempuhlah Jalur Pantura pada tanggal-tanggal tua (15 s.d 25 setiap bulan), dijamin jalanan lengang. Karena pada tanggal-tanggal tua itu, anggaran liburan menipis. Jalur Pantura akan kembali ramai cenderung macet mulai tanggal 27 sampai tanggal 07 bulan berikutnya. Kantong masih tebal sehabis periode gajian (swasta dan instansi pemerintahan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun