Dan selama dua minggu di gugus Pulau Ambo, saya mengunjungi enam pulau, dengan menumpang di kapal nelayan, dan semuanya gratis.
Menjelang meninggalkan Pulau Ambo, sambil ngobrol santai, saya bertanya kepada Sang nakhoda, kenapa bapak tidak mau menerima uang sewa dari saya?
Sambil tersenyum, nakhoda yang bijak itu menjelaskan begini: dalam tradisi yang diwariskan para pendahulu kami: kami sangat pantang menerima uang sewa bila ada orang yang menumpang di kapal kami. Alasannya sederhana: pertama, ini kapal nelayan, bukan kapal penumpang. Kedua, orang yang menumpang di kapal kami untuk keperluan tertentu, kami memposisikannya sebagai anugerah atau kesempatan untuk berbuat baik. Dan secara spiritual, kami memposisikan anugerah kesempatan itu sebagai jimat keselamatan.
Saya hanya bisa mengangguk, terus berterima kasih serta salut pada kearifan sang nakhoda dan dua awak kapalnya.
Senin, 28 Desember 2015 | Syarifuddin Abdullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H