GERD adalah suatu penyakit lambung yang banyak diderita oleh penduduk di Indonesia. Biasanya gejala Gerd ini disamakan dengan maag atau bahkan penyakit jantung. Padahal ini adalah hal yang sangat berbeda antara GERD, maag dan jantung.Â
Penyebab GERD yang tidak disadari.
Gerd disebabkan oleh melemah atau gagalnya bagian yang bertugas mengatur proses buka-tutup yang menghubungkan kerongkongan bagian bawah dengan lambung. Â
Hal ini membuat isi lambung yang berisi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan tersebut. Apabila kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama, maka lapisan kerongkongan akan mengalami iritasi, peradangan dan lama kelamaan akan menjadi lemah. Hal lain yang tanpa kita sadari lakukan ternyata juga menjadi penyebab gerd ini muncul.
Berikut adalah beberapa hal yang tidak kita sadari yang bisa menyebabkan terjadinya GERD:
Makan tergesa-gesa
Ada baiknya ketika kita sedang menyantap makanan, dilakukan dengan pelan-pelan dan bukan tergesa-gesa. Namun, banyak orang makan secara tergesa-gesa itu dikarenakan ingin segera kembali beraktifitas. Dampak dari makan tergesa-gesa adalah akan menyebabkan terjadinya aliran balik asam lambung ke kerongkongan dan menyebabkan gejala seperti dada terasa panas, mual, dan mulut terasa pahit.
Fans berat makanan tepung & diary
Pada umumnya, semua makanan mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh jika dikonsumsi sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh. Dan, jika makanan dikonsumsi berlebihan tentu dapat membawa dampak pada kesehatan. Termasuk juga dalam mengkonsumsi makanan yang berbahan tepung atau memiliki kandungan karbohidrat olahan, karena kandungan tersebut akan membuat lambung bekerja keras dalam mengolah makanan tersebut.
Posisi duduk bungkuk/tidak tegap
Postur tubuh tertentu ternyata juga bisa memicu asam lambung kambuh. Jadi, bila asam lambung naik ketika kamu sedang duduk atau berbaring, cobalah berdiri. Bila kamu sudah berdiri, cobalah untuk berdiri dengan postur yang lebih tegak.
Gorengan
Makanan yang digoreng dan tinggi kandungan lemak dapat menyebabkan sfingter esofagus melemah. Sehingga, asam lambung rentan naik kembali dari perut ke kerongkongan. Selain itu, gorengan dan makanan berlemak juga dapat menghambat proses pengosongan perut.
Ngemil sambil rebahan
Ketika Anda makan sambil tiduran, gaya gravitasi akan melonggarkan klep sehingga menyebabkan asam makanan yang sudah tercerna dalam perut mengalir balik ke dalam kerongkongan. Asam lambung bisa mengikis lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka di kerongkongan, dan ini dapat bisa menyebabkan rasa sakit atau kesulitan saat menelan
Langsung tidur setelah makan berat
Asam lambung dari perut rentan naik ke kerongkongan saat seseorang langsung tidur setelah makan. Hal itu bisa menyebabkan seseorang merasa mulas, dada atau perut bagian atas nyeri, mual, sampai sakit tenggorokan.
Kurang asupan sayur dan buah
Sayuran dan buah mudah dicerna dan tidak akan menyebabkan pengumpulan gas yang menyakitkan di perut. Sayuran dan buah merupakan makanan alami rendah lemak dan rendah gula, sehingga mampu membantu Anda mengurangi risiko asam lambung.
Stay Healthy People
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H