Bulan Ramadhan yang akan segera hadir tahun 2021 ini sudah dapat kita rasakan euforia-nya. Mulai dari banyaknya postingan mengenai hitungan mundur dimulainya bulan Ramadhan sampai iklan-iklan sirup yang sudah marak beredar.Â
Mari persiapkan diri kita untuk menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Puasa Ramadhan sejatinya adalah salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh kaum Muslimin setiap tahunnya. Makna dari Puasa sendiri adalah menahan diri dari dari segala sesuatu seperti makan, minum dan perbuatan yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari dengan niat karena Allah.Â
Menahan makan dan minum sepertinya adalah hal yang mudah untuk kaum Muslimin daripada menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan Puasa. Namun, untuk yang memiliki masalah pada Lambungnya, terlebih Asam Lambung, biasanya akan mengalami sedikit masalah ketika melaksanakan ibadah Puasa ini.
Asam lambung sendiri terjadi karena naiknya asam lambung di perut ke esofagus atau tenggorokan. Penyebab terjadinya asam lambung bisa jadi seperti konsumsi makanan pedas, makan dengan porsi yang banyak, langsung rebahan setelah makan, konsumsi kopi berlebih, konsumsi alkohol atau merokok. Gejala yang dialami penderita asam lambung apabila sedang kambuh sendiri adalah :
- Rasa panas antara perut dan dada.
- Mulut terasa asam dan pahit
- Perut kembung dan mual
- Sakit tenggorokan.
Lalu, apakah aman bagi penderita Asam Lambung untuk melaksanakan Puasa?
Perlu diketahui, dalam pelaksanaan puasa Ramadhan di Indonesia ini memiliki rentang waktu antara 13-14 jam dari waktu Shubuh (awal mulai puasa) sampai Magrib (waktu berbuka puasa).Â
Berbeda dengan negara lain, seperti Greenland, puasa disana bisa mencapai 20 jam. Sehingga waktu puasa di Indonesia ini relatif normal dibandingkan dengan negara-negara lain, tidak terlalu singkat dan tidak terlalu lama.Â
Bagi orang yang memliki sistem pencernaan normal biasanya tidak akan terlalu khawatir apabila harus berpuasa selama 14 jam, namun bagi penderita Asam Lambung, akan sedikit khawatir akan hal tersebut. Dikarenakan mereka tidak akan mendapatkan asupan makanan ataupun minuman bahkan obat-obatan apabila Asam Lambungnya sedang kambuh.Â
Mengutip dari Halodoc, bahwa pernah dilakukan penelitian terhadap 130 orang yang mengidap Asam Lambung. 66 orang diantaranya tetap melaksanakan puasa, dan 64 lainnya tidak melaksanakan puasa.Â
Hasil yang didapatkan cukup mengejutkan, bahwa ternyata dari 66 orang yang tetap melaksakan puasa tersebut, mereka mengaku bahwa keluhan mengenai Asam Lambung menjadi berkurang dibandingkan dengan 64 orang yang tidak melaksanakan puasa. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Berikut rangkumannya :
- Puasa membuat jadwal makan menjadi teratur (saat sahur dan buka puasa).
- Puasa membuat Lambung bisa menjadi rileks atau tenang, karena tidak ada asupan makanan yang masuk.
- Puasa membuat pikiran menjadi tenang, karena puasa juga mengharuskan kita untuk menahan emosi dan pikiran-pikiran yang buruk.