Mohon tunggu...
Sabastian Liu
Sabastian Liu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar di tingkat Sekolah Menengah ke-Atas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjalin Harmoni, Pengalaman Toleransi di Pondok Pesantren Amanah Muhammadiyah

21 November 2024   21:31 Diperbarui: 21 November 2024   21:39 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya." -Gus Dur

Toleran, dikutip dari situs Kamus besar Bahasa indonesia (KBBI), "bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri". 

Hal tersebut dapat diartikan sebagai suatu sikap saling menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan antara individu agar tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran. 

Sikap tersebut merupakan sebuah sikap yang harus diambil bagi setiap warga negara Indonesia, terutama dengan beragamnya agama penduduk-penduduk Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Sikap toleransi dengan saling mengenal dan memahami budaya masing-masing agama penting dalam masyarakat yang semakin beragam, hingga toleransi menjadi pondasi utama untuk menciptakan harmoni dan kedamaian. 

Selain agama, sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan ras, Indonesia dengan bangga memiliki semboyan bhinneka tunggal ika, yang menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, toleransi tidak hanya berarti menerima keberadaan orang lain yang berbeda, tetapi juga melibatkan upaya aktif untuk memahami perspektif mereka. 

Hal tersebut menjadi sangat relevan di era globalisasi dengan interaksi antar individu dari beragam latar belakang yang semakin beragam, serta berbagai budaya-budaya yang semakin marak dikembangkan. 

Penerapan dan perkembangan sikap toleransi sangat penting untuk ditanggapi, terutama murid-murid sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran penting untuk melanjutkan sikap toleransi dan semakin menjembatani budaya-budaya Indonesia agar menyatu. 

Berdasarkan Modul Belajar Mandiri Calon Guru yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, "Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945". 

Dari kutipan tersebut dapat diimplikasikan bahwa pendidikan dalam sekolah sudah menanamkan prinsip semangat kehidupan bermasyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, salah satunya berupa Persatuan Indonesia dari sila ke-3 Pancasila. 

Karena itu, Kolese Kanisius sebagai lembaga pendidikan yang ternama di jenjang SMP dan SMA, mengadakan kegiatan ekskursi bagi angkatan SMA kelas 12. Ekskursi dalam konteks ini menjadi sebuah kegiatan pembelajaran diluar kelas yang langsung menerjunkan kami kedalam pengalaman langsung melain dari mencerna paparan teori dalam ruang belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun