Mohon tunggu...
Sabastian Liu
Sabastian Liu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar di tingkat Sekolah Menengah ke-Atas

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Vape Salah Satu Cara Melarikan Diri dari Rokok?

19 Mei 2024   21:01 Diperbarui: 25 Mei 2024   13:39 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

    Vaping telah menjadi alternatif yang mulai populer digunakan oleh masyarakat untuk merokok. Vaping atau rokok elektrik sendiri telah ada sejak tahun 2003 sebagai penemuan oleh seorang apoteker dari Tionghoa Hon Lik. Ciptaan rokok elektrik tersebut juga berupa salah satu bentuk usahanya untuk berhenti merokok dikarenakan ayahnya sendiri adalah seorang perokok berat dan meninggal karena kanker paru-paru. Dari situ pula vape mulai populer di seluruh bumi dan di segala rentang usia.

 

     Sesuai dengan namanya, rokok listrik tersebut adalah sebuah bentuk peralatan elektronik yang menggunakan baterai yang memanaskan sebuah larutan cair hingga membuat uap air yang meniru asap dari sebuah rokok. Dari sini pula tindakan vaping seringkali dipandang sebagai alternatif untuk merokok karena tidak melibatkan pembakaran tembakau yang menghasilkan bahan kimia yang berbahaya. Namun, dari situ pula masyarakat mulai merasa desakan untuk mencoba akibat tren, serta unsur eksternal seperti suatu bentuk pikiran bahwa tidak ada salahnya dalam mencoba. Dari masyarakat yang belum pernah merokok pun sudah banyak yang telah menggunakannya dan kebanyakan besar menjadi terpikat.

     Selama beberapa tahun berikutnya, alternatif rokok yang diciptakan oleh Hon Lik menjadi alternatif rokok paling populer di dunia. Ia memasarkan produknya ke berbagai jurusan dunia dari Timur Tengah hingga Eropa. Kemudian perusahaan-perusahaan Amerika Serikat pun mengikuti jejak alternatif rokok tersebut dengan membuat versi rokok elektrik mereka, tetapi perbedanya yang jelas berupa sewaktu pembelian terdapat baterai isi ulang atau isi larutan tambahan. Vape telah masuk pasar Amerika dari tahun 2007 dan mulai berkembang pada 2014, sedangkan di Indonesia telah masuk sejak 2012 dan mulai berkembang pada tahun 2019-2020. 

     Kemudian oleh karena banyak yang mengatakan bahwa rokok listrik telah menjadi alternatif yang baik, orang-orang sekarang  menjadi cenderung rileks dalam penggunaan rokok listrik dengan berpikir bahwa tidak apa-apa jika saya coba sekali-kali dan tidak akan ketagihan juga. Namun, sebenarnya rokok listrik pada dasarnya sebenarnya mengandung banyak sekali bahan-bahan kimia buruk. Contoh yang cukup banyak ditemukan di cairan rokok listrik adalah nikotin dan zat tersebut sebenarnya pun ditemukan juga pada rokok konvensional dan adalah bahan yang membuat orang-orang teradiksi terhadap merokok. Walaupun telah ditemukan rokok listrik non-nikotin, tetap saja akan berpengaruh terhadap kesehatan badan terutama paru-paru. Hal ini dikarenakan dalam cairan rokok listrik tersebut, selain nikotin masih banyak bahan-bahan kimia dengan salah satu zat terutama adalah diacetyl yang memiliki hubungan terhadap kanker paru-paru. Besi seperti nikel, tin, maupun lead pun, serta bahan-bahan yang memberi rasa terhadap cairan tersebut, dan senyawa organik buruk lainnya telah ditemukan dalam rokok listrik.

     Dari hasil observasi diantara remaja-remaja yang merokok listrik, merokok konvensional, dan tidak sama sekali, ditemukan bahwa betul rokok listrik tidak merusak separah rokok konvensional, namun memiliki kandungan bahan kimia beracun yang lebih tinggi. Penelitian lain pula telah mendukung penemuan bahwa menguapkan bahan kimia cairan tersebut membuatnya sangat beracun bagi sel paru-paru. Ditemukan juga bahwa dalam jangka pendek, orang-orang yang menggunakan rokok listrik mengalami iritasi terhadap paru-paru dan tenggorokan yang sering dikatakan sebagai "throat hit". Kemudian selain iritasi pada paru-paru, tampak respons peradangan yang merusak pada sampel sel paru-paru. 

     Oleh karena itu, solusi-solusi yang dapat diberikan pula akan cukup mirip dengan solusi terhadap merokok. Salah satu solusi yang sering disarankan berupa motivasi untuk berhenti dalam bentuk uang, hubungan, kesehatan, dlsb. Faktor eksternal pun juga harus menjadi perhatian sebab seseorang dapat terpicu untuk merokok kembali apabila ada yang mendorongnya sehingga merokok kembali. Aspek dari rokok listriknya pun perlu dipertimbangkan dengan setidaknya beralih terhadap cairan yang bebas nikotin agar tidak teradiksi terhadap rokok listrik walaupun tentu tetap berbahaya. Selain mengubah kandungan cairan, perangkat rokok listrik yang terjamin kualitasnya dan dari perusahaan yang terjamin juga perlu dipertimbangkan agar dapat mengikuti pedoman keselamatan yang tepat agar mengurangi risiko bahaya dari perangkatnya sendiri. Kemudian jika telah merasakan gejala kesehatan yang dapat berhubungan dengan rokok listrik, segera ke dokter agar tidak memperburuk kondisi. 

Sumber: 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun