Dalam bahasa Yunani kuno Etos mempunyai arti sebagai pemikiran,jiwa dan keberadaan diri yang dapat membentuk setiap individu. Pada Webster's New Word Dictionary, 3rd College Edition, etos didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter, sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok. Bahkan dapat dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah tentang etika. Etos berdasarkan sudut pandang lain juga berarti adat istiadat atau kebiasaan dan respon yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, atau masyarakat terhadap kehidupan sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Setiap keyakinan mempunyai sistem nilai dan setiap orang yang menerima keyakinan tertentu dan berusaha untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya. Bagaimana yang dimaksud dengan etos kerja ? etos kerja adalah respon yang unik dari seseorang atau kelompok atau masyarakat terhadap kehidupan yang muncul dari keyakinan yang diterima dan respon itu menjadi kebiasaan atau karakter pada diri seseorang atau kelompok atau masyarakat. Sekalipun fakta-fakta di lapangan menunjukkan hasil yang berbeda, tidak dapat dipungkiri bahwa agama merupakan sumber benih yang bagus untuk menghadirkan etika kerja yang bagus. Artinya bahwa agama hanyalah salah satu elemen untuk menghadirkan etos (etika) kerja unggul.
Bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa terproduktif di dunia yang berhasil membangun negaranya dari sisa-sisa keruntuhan dan kehancuran. Mereka terkenal dengan sikap rajin dan pekerja keras. Jadi, tidak heran jika pekerja Jepang mampu bekerja dalam waktu yang panjang tanpa mengenal lelah, bosan, dan putus asa. Mereka bukan hanya mampu bekerja dalam jangka waktu yang lama, melainkan juga mampu mencurahkan perhatian, jiwa, dan komitmen pada pekerjaan yang dilakukannya. Karakter dan budaya kerja keras merupakan faktor penting keberhasilan bangsa Jepang dalam bidang ekonomi, industri, dan perdagangan. Seorang pekerja di Jepang rata-rata dapat melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan lima sampai enam orang. Oleh karena itu, pekerja Jepang digaji tinggi karena mereka dapat menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan lebih dari satu orang orang. Saat bekerja, orang Jepang tidak banyak bicara dan bertingkah. Hal yang penting bagi mereka adalah menyelesaikan pekerjaan dan tugas yang diberikan.
Ciri-ciri Etos kerja dan Budaya orang Jepang
Bahwa pada perinsip "bekerja orang jepang adalah untuk kesenangan, bukan untuk digaji saja tapi mendewakan pelanggan karena bagi orang jepang bisnis adalah perang". Dalam ajaran buku Sun Tzu memliki banyak sumber ilmu kehidupan sperti tata cara belajar strategis bisnis. Sun Tzu adalah sebuah buku ilmu militer Tiongkok kuno, pada abad 4 sebelum masehi yang penggemarnya dikala itu sangat banyak, ada yang dari kalangan orang-orang samurai dulu dan orang bisinis sampai sekarang ini orang jepang berprinsip untuk menang perang, perlu strategis dan pandangan jangka panjang. Budaya bisinis Jepang lebih mementingkan keuntungan jangka panjang. Menurut Ann Wang Seng dalam bukunya Rahasia Bisnis Orang Jepang adalah langkah raksasa Sang Nippon Menguasai Dunia, kunci kebangkitan Jepang terletak pada spirit Bushido atau Samurai yang telah dibudayakan secara turun temurun. Ciri-ciri kebiasaan masyarakat jepang yaitu sikap tepat waktu disiplin tinggi, semangat Mengabdi, semangat kebersamaan, kecepatan dan fleksibilitas, inovatif, menghargai Budaya dan Tradisi Bangsa Sandri, Suka berhemat dan menabung. Jepang dikenal suka meniru produk buatan bangsa Barat. Meski sudah menjadi negara industri dan mempunyai teknologi tinggi, bangsa Jepang tetap mempertahankan budaya tradisionalnya. Semua ini dilandaskan pada sikap patriotik masyarakat jepang. Salah satu faktor yang membantu keberhasilan perekonomian negaranya.
Ciri-ciri Etos kerja dan Budaya Finlandia
Nah salah satu negara yang tidak kalah penting menurur saya adakah negara yang berada dikawasan Skandinavia, merupakan Negara Finlandia yang perlu negar Idoneseia contoh juga cara etos kerjanya. Yang mana kita hampir tidak menemui angka kriminal, begitu pula dengan tindak pidana korupsi. Tentu dalam hal ini adapun kiat antikorupsi yang dikembangkan Finlandia yang taat pada aturan regulasi undang-undang. Secara perdagangan negara ini berlangsung yang cukup lamban, namun membuat banyak negara lain terkagum-kagum, di balik sepinya suasana, rileksnya penduduk negara itu bekerja, dan di balik tidak variatifnya sumber daya alam, akan tetapi pendapatan per kapita Finlandia mencapai 28.500 dollar AS, atau salah satu yang terbaik di dunia. Ciri-ciri negara ini yaitu tidak berlebihan, tidak suka banyak kebutuhan, dan tidak menyukai barang bukan miliknya, nah jadi inilah yang memberi makna pada negara Finlandia..
Ciri-ciri Etos kerja bangsa Indonesia
Kita mengenal slogan-slogan yang pernah menjadi cerminan suatu etos kehidupan jati diri bangsa indonesia, seperti Bhinneka Tunggal Ika, Tut Wuri Handayani dan lain-lain, Ketika kita membicarakan seperti apa etos kerja di Indonesia, atau prinsip-prinsip etika ataupun norma, perlu kita sadari sasaran mendasar yang menjadi tujuan pengembangan etos tersebut. Kant adalah seorang Bapak filosofi modern, menekankan pentingnya menempatkan manusia dan kemanusiaan sebagai sebuah sasaran pengembangan etos kerja. Artinya adanya keterlibatan etos kerja dan manajemen perubahan yang memberi penekanan pada manusia itu sendiri sebagai tujuan perubahan. Yang perlu diutamakan adalah mau memulai dari diri sendiri, termasuk dari para pemimpin bangsa.
Menurut Jansen Sinamo menyajikan 8 Etos Kerja Professional yang wajib dimiliki setiap seseorang untuk dijalanka seperti:
1. Rahmat adalah kebaikan dan anugrah yang kita terima tanpa kualifikasi, tanpa syarat karena melalui ketulusan kasih sayang dari yang memberi.
2. Amanah, maka lahirlah tanggungjawab, sehingga kepercayaan adalah menjadi modal sosial tertinggi. Cara menumbuhkannya dengan MOMENT OF TRUTH, pencerahan batin ketingkat lebih tinggi.
3. Panggilan, setiap orang terlahir kedunia dengan panggilan hidup. Panggilan itu jalani melalui pekerjaanya (profesinya). Lewat pekerjaan atau profesi tersebut kita menjawab panggilan dari Sang pemanggil Agung. Dan Panggilan itu sebagai darma, atau tugas suci.
4. Aktualisasi atau pengembangan potensi insani ini terlaksana melalui pekerjaan, karena bekerja adalah pengerahan energi biologis, psikologis, dan spiritual untuk membuat diri kita berkompeten, sehat, dan kuat lahir batin.