Best practise adalah sebuah karya tulis yang menceritakan pengalaman terbaik dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi oleh guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan tenaga kependidikan sehingga mereka mampu memeperbaiki mutu layanan pendidikan dan pembelajaran di sekolah (Apandi, 2018).
      SMK Kesehatan Dewantara Husada merupakan sekolah kejuruan dengan kompetensi Farmasi Klinis dan Asisten Keperawatan. Pada jenjang kelas XI, terdapat mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan yang selanjutnya disingkat menjadi PKK, dimana mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran produktif, sehingga mata pelajaran ini sangat penting untuk dipelajari. Namun pada kenyataannya, di SMK Kesehatan Dewantara Husada pada mata pelajaran PKK di kelas XI, minat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran ini masih rendah, sehingga mengakibatkan hasil belajar peserta didik juga rendah. Hal ini dikarenakan, pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih menggunakan model dan metode pembelajaran yang bersifat satu arah, yaitu pembelajaran hanya berpusat kepada guru. Sehingga kegiatan siswa hanya sedikit, yaitu hanya mendengarkan penjelasn guru kemudian diberi tugas. Hal ini membuat lama-kelamaan siswa menjadi bosan dalam mengikuti pembelajaran. Pada kenyataannya, masih banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran satu arah, hal ini dikarenakan penggunaan metode ini sangat mudah untuk diterapkan, tidak memerlukan alat khusus dan desain kegiatan siswa dan kegiatan siswa hanya melihat, mendengar dan mencatat, hal ini sangat menguntungkan bagi guru (Sulandari, 2020).
      Sebenarnya penggunaan metode satu arah ini masih bisa diterapkan pada pembelajaran, akan tetapi harus dikombinasikan dengan metode lain seperti, tanya jawab, diskusi maupun praktik. Sehingga siswa diberikan kegiatan lebih banyak dalam pembelajaran. Penggunaan media juga sangat mempengaruhi minat siswa dalam belajar. Penggunaan media yang benar, baik dan menarik, bisa meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap pembelajaran (Febrita, Y., & Ulfah, M, 2019).
      Oleh karena itu, dengan adanya permasalahan tersebut diatas, guru harus mampu membuat pembelajaran yang berpusat kepada siswa, sehingga siswa lebih banyak diberikan kegiatan daripada hanya mendengar penjelasan dari guru saja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan model pembelajran yang inovatif seperti Project Based Learning serta dipadukan dengan penggunaan media yang menarik seperti tayangan video atau media yang bisa langsung dilihat secara nyata oleh peserta didik, sehingga minat dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
      Pada penerapan penggunaan model dan metode pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran yang menarik, tidak semudah yang dibayangkan. Banyak persiapan yang harus dilakukan oleh guru dalam mengimplementasikan hal tersebut. Salah satunya adalah, guru harus memilih model dan metode pembelajaran yang tepat dengan karakteristik dan minat siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Tantangan lainnya adalah, media pembelajaran yang terdapat disekolah, biasanya terbatas. Sehingga guru harus kreatif untuk menggunakan media lain yang mudah didapat serta menarik, sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
      Meskipun dalam penerapan pembelajaran yang inovatf banyak tantangan dan permasalahan yang ditemui, tetapi itu tidak menjadi kendala bagi seorang guru untuk terus berinovasi untuk membuat pembelajaran lebih baik. Untuk mengatasi tantangan tersebut diatas, guru harus memiliki pengetahuan mengenai model pembelajaran inovatif, sehingga bisa memilih model yang tepat yang akan digunakan. Misalnya, metode pembelajaran satu arah dapat dikombinasikan dengan metode lain seperti tanya jawab, diskusi dan parktik. Untuk pemilihan model pembelajaran inovatif, guru dapat memilih model PjBL dalam pembelajaran, model pembelajaran PjBL yang berbasis proyek, membuat siswa dapat berkolaborasi untuk membuat suatu proyek sehingga pembelajaran berlangsung dengan variatif yaitu tidak hanya teori saja tetapi juga dapat dipraktikkan secara langsung. Selanjutnya, guru harus memilih media yang menarik untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa, misalnya menggunakan media berbasis digital seperti Canva, Youtube untuk melihat banyak video pembelajaran, dan penggunaan media ajar yang menarik seperti buku berbasis digital. Buku digital dapat diakses dimanapun dan kapan pun, sehingga siswa lebih mudah ketika dibutuhkan untuk membacanya.
Penggunakan assessment berbasis digital, misalnya menggunakan Quizizz juga dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti assessment tersebut. Aplikasi ini sangat cocok sebagai kuis interaktif, karena bisa melakukan pembelajaran bersamaan dengan temannyasehingga diketahui rangking saat menjawab pertanyaan dalam kuis tersebut. Quizizz juga termasuk kuis interaktif yang mana kuis interaktif merupakan penggabungan dari metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas yang dikemas dalam suatu kuis dan memberikan kesempatan kepada semua pemain melakukan upaya kreatif (Sari et al., 2018).
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan berdampak positif dan efektif dalam meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada pelajaran PKK. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya minat peserta didik dalam mengikuti pelajaran PKK serta hasil belajar siswa yang hampir seluruhnya melawati KKM. Pemilihan metode dan model yang tepat dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga pembelajaran berpusat kepada siswa dan guru bisa lebih fokus sebagai fasilitator. Pemilihan media seperti tayangan video, power point, penggunaan Canva efektif meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan dapat membuat siswa lebih fokus mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Respon siswa selama pembelajaran ini adalah menyenangkan, karena adanya media yang inovatif dan menarik sehingga pembelajaran tidak terpusat pada buku bacaan saja dan penjelasan dari guru. Metode diskusi juga dapat mengurangi kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan yang dapat dilihat pada refleksi akhir yang dilakukan setelah materi selesai.
Faktor-faktor keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah penguasaan guru terhadap materi yang diajarkan, metode dan model pembelajaran yang tepat dan variatif, penggunaan media yang menarik serta penguasaan guru terhadap kelas agar kelas selalu kondusif sampai akhir pembelajaran.
Pembelajaran yang dapat diambil dari kegiatan pembelajaran ini adalah sebagai guru harus memiliki kompetensi pedagogik yang profesional seperti dalam menggunakan model pembelajaran ang inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, guru juga dituntut untuk selalu berinovasi dan kreatif serta mampu mengintegrasikan teknologi yang sedang berkembang sehingga diharapkan pembelajaran akan berlangsung efektif dan efisien.
Pada setiap proses pembelajaran, pasti ada kekurangan yang harus dieavluasi untuk pembelajaran kedepannya, sehingga pembelajaran menjadi lebih baik. Pada praktik pembelajaran ini, untuk selanjutnya guru harus mengadakan bimbingan kepada peserta didik dlam penggunaan media dan bahan ajar berbasis digital, sehingga pemahaman peserta didik mengenai medai berbasis digital bisa meningkat. Penggunaan media konkret yang beragam juga dapat dilakukan pada pembelajaran selanjutnya, sehingga siswa dapat melihat gambaran nyata mengenai materi yang akan disampaikan. Selain itu bisa menggunakan metode praktikum dalam pembelajaran, sehingga minat dan motivasi siswa lebih meningkat dalam mengikuti pembelajaran.