Mohon tunggu...
Sabar Menanti
Sabar Menanti Mohon Tunggu... Dokter - dokter gigi

hanya seorang pekerja keras yang suka berpikir dan bermimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keraskan Suaramu, Ini Medan!

20 Juli 2023   01:55 Diperbarui: 20 Juli 2023   02:09 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mengawali kepindahan saya mengikuti suami di Medan tahun 2011. Kota yang tak pernah saya bayangkan kedepannya akan menetap lama disini. 

Memang jauh sebelum saya pindah ke Medan, saya sudah menghabiskan masa kecil saya dengan berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti Orangtua yang diharuskan berpindah-pindah tugas. Mulai dari Jakarta, Ambon, Bitung dan Bali. Capek?? ya iyalah... tapi semuanya dijalani dengan sukacita. 

Masih ingat rasanya bagaimana berkenalan dengan teman-teman baru hingga akhirnya berpisah kembali karen harus pindah kota. Jadi ketika pindah ke Medan, sudah terbayang bagaimana semangatnya saya bertemu orang-orang baru nantinya. 

Semenjak kecil saya mengenal beberapa suku dan budaya, termasuk cara berbicaranya. Nah, saat saya akhirnya di Medan betapa syoknya saya karena tiba-tiba semua orang seakan meneriaki dan memarahi saya. Intonasi suara yang tinggi dan volume suara yang kuat membuat saya takut berinteraksi. 

Dengan alasan kalau itulah cara bicara orang Medan tetap saja membuat saya gemetar mendengarnya. Pernah saya menangis saat mendapat pasien di Puskesmas tempat saya bekerja, dimana pasien tersebut menanyakan rumah sakit rujukan sambil berteriak-teriak. I think im not deserve to be yealing by that patient.. tapi sekali lagi dengan alasan "Ini Medan lho!" jadi kembali saya harus memakluminya. 

Banyak pasien saya yang langsung dapat menebak kalau saya bukan dari Medan saat mendengar logat bahasa saya. Padahal sudah lama saya menetap di Medan. 

Jujur memang ada rasa penolakan dari dalam diri saya untuk mengikuti cara bicara orang Medan yang seringkali memancing emosi. Untuk perbendaharaan kata dalam bahasa Medan sudah lumayan saya kuasai, meskipus di awal masih sering bingung. 

Oh ya, ada 1 hal yang saya kagumi dalam bahasa Medan dimana seringkali dijumpai singkatan kata. Ya orang Medan paling jago bikin singkatan. Mandi.. Manis Dingin.

Sekarang sudah 12 tahun saya tinggal di Medan. Apakah sekarang saya sudah pandai "Nge-Gas" seperti cara berbicara orang Medan pada umumnya? belum. Tapi sekarang saya sudah mulai bisa menaikkan intonasi suara walau volume masih kurang besar. Tapi untuk memperbesar volume dan menggunakan bahasa Medan masih awam untuk lidah ini mengaplikasikannya. Pada akhirnya saya harus mengikuti arus bukan... meskipun saya tidak terlalu menyukai perubahan ini tapi ya saya anggap itu sebagai suatu adaptasi perilaku saya di Medan. Jadi kalau kamu pendatang baru yang mau tinggal di Medan harus keraskan suaramu karena ini Medan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun