Mohon tunggu...
Sabariah
Sabariah Mohon Tunggu... mahasiswa -

segala sesuatu yang kamu lakukan niatkanlah untuk ibadah :D insya Allah di rumah menjadi ibu dan istri sepenuhnnya . amin 0:)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Momong, Among, Ngemong

7 Oktober 2016   05:38 Diperbarui: 7 Oktober 2016   10:21 2810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Asal kata dari judul artiket saya ini berasal dari bahasa jawa yang mempunyai arti masing-masing. Pertama yaitu momong, dalam bahasa jawa berarti merawat, sedangkan among yang berarti memberi contoh dang yang terakhir adalah ngemong yang berarti proses untuk mengamati. Dilihat dari pengertian ketiga kata di atas adalah semuanya berkesinambungan yaitu membahas tentang dunia anak, lebih tepatnya lagi tentang pola asuh anak.

Jadi, ketika pengertian ketiga kata di atas digabung, jadilah merawat anak dengan kasih sayang yang tulus dan memberikan contoh yang baik kepada anak serta mengawasi dan mengamati setiap perilaku anak. Dari pengantar tulisan saya ini, tujuan saya menulis tentang momong adalah agar para orang tua dan pendidik yang akan memiliki anak maupun yang telah memiliki anak agar tahu tentang apa itu momong, momong yang baik itu seperti apa akan saya bahas dalam tulisan saya.

Pada era sekarang ini, momong dikenal dengan sebutan parenting.Kata parentingsendiri berasal dari bahasa inggris “Parent yang artinya orang tua. Asal katanya aja parent (orang tua), maka yang wajib dan harus menjadi pengasuh sebenarnya ya orang tua anak itu sendiri. Biasanya anak zaman sekarang yang memiliki orang tua yang sibuk kebanyakan diasuh oleh kakek neneknya, ataupun di titipkan ke TPA (Tempat Penitipan Anak). 

Nah yang seperti ini kadang-kadang hanya dibiarkan oleh para orang tua zaman sekarang. Padahal lebih baiknya lagi, orang tua sendirilah yang harus mengasuh anak-anaknya sendiri, terutama pengasuhan dari seorang ibu itu sangat penting. Orang tua seperti ini kebanyakan berfikir bahwa yang anak butuhkan hanyalah ebutuhan material saja, namun kebutuhan kasih sayang dengan mengasuh sendiri itu sangatlah lebih penting dibutuhkan oleh anak ketimbang material saja.

Mengasuh anak sangatlah penting bagi orang tua, jika sejak dini sang anak tidak mendapatkan pengasuhan dari orang tuanya sendiri, maka setelah dewasa anak itu akan memberikan timbal balik juga pada orang tuanya. Ketika anak sudah dewasa dan orang tua sudah rentah dan tua, maka anak juga akan memberikan pola pengasuhan dan perawatan sama seperti saat ia kecil dulu. Jika dirawatnya di tempat penitipan anak, maka setelah ia dewasa, maka sang anak tidak akan segan-segan menitipkan orang tuanya juga ketempat penitipan orang tua alias panti jompo. Mangasuh dan merawat anak itu ibarat kita menanam benih, jika kita betu-betul menanam benih itu dengan tulus dan kasih sayang, kita juga akan menuai hasilnya yang baik juga, begitupun sebaliknya, jika benih itu ditanam asal-asalan dan tidak dirawat dengan penuh kasih sayang, aka hasil yang akan kita peroleh akan jelek juga.

Berikut beberapa pola asuh yang sering dilupakan oleh para orang tua namun sangat baik untuk anak.

  • Waktu khusus untuk anak

jika anda adalah orang tua yang super duper sibuk, sesibuk apapun anda, haruslah dan mesti meluangkan waktu anda untuk anak anda sendiri. Pintar-pintarlah mempergunakan kesempatan terbatas untuk bisa bersama dengan anak anda. Misalnya, setiap anda pulang kerja, anak anda pasti akan menyambut anda, begitupun sebaliknya, anda sebagai orang tua haruslah menyambut anak anda juga. Anak pasti akan senang ketika melihat orang tuanya yang dirindukannya telah kembali. Sebentar saja luangkan waktu anda makan bersama, sempatkan untuk berada di sampingnya ketika ia akan tidur, karena ketika ia sudah dewasa anda sebagai orang tua akan kehilangan kesempatan yang seperti itu, karena pasti anak anda sudah memiliki kesibukannya sendiri.

  • Memberikan contoh yang baik

sebagai orang tua, yang dia jadikan sebagai cerminan dan panutan pastilah orang tuanya sendiri, karena setiap hari sang anak akan melihat apa yang dilakukan oleh orang tuanya, karena hampir setiap saat anak pada saat masih usia dini,sebagian waktunya dihabiskan di rumah. Lain halnya dengan orang tua yang super sibuk. Namun meskipun begitu, orang tua yang sibuk juga haruslah memperhatikan contoh yang baik untuk diperlihatkan kepada anak-anaknya. Misalnya, jangannlah sesekali oran tua memperlihatkan pertengkaran rumah tangga di depan anak-anaknya, bagaimana cara kita sebagai orang tua agar pada saat orang tua ada masalah, jangan terlalu ditampakkan kepada anaknya.

  • Sering-seringlah mengungkapkan kasih sayang

bentuk kasih saying bukan hanya sekedar mengatakan saying atau cinta kepada anak, namun banyak sekali cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menunjukkan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Contohnya setiap anda ingin berangkat kerja, sempatkanlah menggendong anak dan berikan ciuman sayang kepadanya. Contoh lagi ketika anak membuat kita jengkel, janganlah memperlihatkan kejengkelan kita di depan anak-anak kita, tapi cobalah untuk tetap sabar dalam menghadapi tingkah laku anak yang bervariasi.

  • Jangan jadikan anak sebagai pelampiasan amarah

saat masalah sudah menumpuk di pikiran kita, ditambah lagi anak yang membuat orang tua menjadi tambah jengkel, janganlah sekali-kali anda sebagai orang tuaya menjadikan anak sebagai bahan omelan karena masalah yang kita hadapi terlalu berat dan menumpuk. Berusahalah didepan mereka untuk tetap bersikap biasa saja. Janganlah mencampur adukkan masalah luar atau masalah pribadi kita sendiri dengan melampiaskannya ke pada ana kita.

Satu hal yang sangat penting diketahui oleh para orang tua yaitu, ketika pola asuh kita terhadapa anak-anak kita terlalu posesif dank eras, maka yakin dan percaya anak itu kedepannya akan menjadi pribadi yang sama seperti orang tua mengasuhnya dahulu, namun jika kita mengasuhnya dengan penuh kasih saying, maka kepribadian anak itu jadinya akan menjadi pribadi yang penyayang juga. Wallahu ‘alam bissawab, semoga dalam tulisan saya ini bias memberi manfaat bagi semua orang yang membaca tulisan saya ini, semua kebenaran datangnya dari yang Maha Benar, dan kesalahan-kesalahan dalam tulisan saya itu berasal dari diri saya sendiri, terima kasih telah membaca sampai selsesai tulisan saya ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun